Penyakit tekanan darah rendah atau disebut juga dengan hipotensi
memang tidak terlalu mendapat perhatian seperti halnya penyakit tekanan darah
tinggi atau hipertensi. Mungkin saja karena jumlah penderitanya tidak sebanyak
penderita penyakit tekanan darah tinggi.
Menurut pendapat seorang dokter, orang dapat meninggal dunia
karena mengalami tekanan darah rendah akut (hipotensi akut). Hipotensi akut ini
bisa menyebabkan seseorang mengalami shock karena tekanannya turun drastis
dalam waktu yang relatif singkat. Akibatnya terjadi kekurangan oksigen dan
makanan di dalam jaringan tubuh.
Tekanan darah yang turun mendadak ini dapat disebabkan
karena adanya gangguan pada irama jantung, penyakit jantung koroner (yang
menyebabkan kerusakan pada otot jantung) atau dapat pula karena pendarahan pada
bagian tubuh yang lain.
Shock yang disebabkan karena serangan jantung mendadak (infark jantung) menyebabkan
terjadinya gangguan daya pompa jantung sehingga curah jantung menurun. Tentu
saja ini akan mengganggu fungsi otak, ginjal, hati dan jaringan-jaringan tubuh
lainnya. Sebab itu penderita shock seperti itu harus segera ditangani di bagian
gawat darurat di rumah sakit.
Ada juga jenis hipotensi lain yang terjadi secara
perlahan-lahan. Timbulnya gejala antara lain bisa disebabkan oleh suatu
penyakit atau akibat dari obat-obatan yang kemudian menghambat susunan saraf. Penyakit-penyakit yang bisa menimbulkan hipotensi kronis ini
antara lain ; diabetes mellitus (penyakit kencing manis), defisiensi vitamin B,
ginjal kronis, sifilis, tumor, dan lain-lain.
Penderita hipotensi kronis akan merasa lemah, kemampuan
fisiknya menurun dan rasanya seperti melayang. Adakalanya penderita kehilangan
kesadaran.
Penderita hipotensi kronik yang tidak menimbulkan keluhan
berarti tidak memerlukan obat-obatan khusus. Mungkin dengan hidup lebih teratur
dibarengi olah raga bisa membantu. Bila diketahui penyebabnya tentu saja
penyebabnya itu saja yang diobati.
Mata Berkunang-kunang
Mungkin anda pernah mengalami, kalau setelah jongkok lama lalu tiba-tiba berdiri, mata terasa berkunang kunang seolah-olah mau jatuh. Ini bisa jadi disebabkan oleh hipotensi ortostatik. Penyebabnya bisa karena tidur terlalu lama (biasanya pada orang lanjut usia), obat penenang. Hal ini bisa pula dialami sehabis menjalani pembedahan saraf dekat tulang belakang.
Hipotensi ortostatik bisa diatasi dengan menghindari berdiri
terlalu lama dan mengusahakan perubahan posisi tubuh (dari posisi tidur ke
duduk atau dari duduk/jongkok ke berdiri) secara perlahan-lahan. Penderita
hanya boleh makan obat yang disetujui oleh dokter saja.
Seseorang yang mengalami hipotensi tanpa keluhan yang
berarti, menurut ahli penyakit dalam ini tidak akan mempengaruhi kualitas hidup
maupun penghargaan hidup seseorang. Bahkan sering dikatakan umurnya bisa lebih
panjang, daripada penderita tekanan darah tinggi yang tidak berobat secara
teratur.
sumber : Majalah Intisari
0 komentar:
Posting Komentar