Apa sih demarinen itu? Demarinen adalah salah satu fenomena sosial budaya yang ada di Jawa Tengah yang berhubungan dengan kehamilan pertama seseorang dan suatu kondisi tertentu yang menimpa seorang anak balita yang masih ada hubungan kekeluargaan. Dan penyebutan demarinen ini disematkan kepada sang bayi yang sedang mengalami kondisi tertentu. Kondisi yang menimpa sang bayi atau bayi yang sedang demarinen bisa saja berupa demam, rewel tiada henti, lemas tidak berdaya, ogah makan dan mencret-mencret. Fenomena demarinen ini sangat unik paling tidak menurut masyarakat khususnya di daerah saya Kendal. Saya sendiri kurang begitu tahu apakah demarinen ini ada juga di daerah lain di Jawa Tengah selain di daerah kabupaten Kendal. Keunikan fenomena budaya (mitos) demarinen, sehat dan pulihnya kembali sang bayi dari kondisi yang dideritanya hanya dengan perlakuan unik terhadap sang bayi yang sulit diterima oleh kalangan medis, namun fakta menunjukkan bahwa itu yang terjadi. Bayi kembali sehat. Walaupun sebelumnya telah ditempuh berbagai macam usaha untuk kesembuhan sang bayi.
Bagaimana cerita sebenarnya tentang fenomena Demarinen ini?
Jika seorang bayi rewel terus menerus, susah untuk diam. Sebentar diam sebentar nangis kagi. Atau banyak diamnya, tapi nggak mau makan atau minum, atau bisa juga mencret-mencret. Jika yang terjadi demikian, biasanya sang nenek akan bilang “Anakmu mesti keno demarinen” Kan si Rini lagi hamil (hamil anak pertama). Coba minta nasi demarinen atau pinjam kain yang biasa buat selimut si Rini”.
Kadang ada juga terjadi, tidak tahu yang sedang hamil atau mengandung anak pertama siapa. Maka dicarilah siapa sepupu dari orang tua sang bayi yang sedang hamil anak pertama. Dimulai dari sepupu sang ayah lalu ibu dari sang bayi, ataupun sebaliknya. Dan keanehan yang sulit diterima oleh logika adalah kesembuhan dari sang balita, yang hanya mendapat perlakuan diselimuti dengan kain yang biasa dipakai selimut oleh saudara orang tuanya yang sedang mengandung anak pertama. Biasanya hanya selang satu atau dua hari paling lama, anak balita itu sembuh, sehat kembali seperti sediakala. Perawatan medis tradisional yang unik, yang Jawa sekali adalah merupakan khasanah budaya peninggalan nenek moyang kita, yang kian hari kian banyak masyarakat Jawa yang tidak tahu dan mengenal apa itu Demarinen.
Pelajaran apa sih yang dapat kita ambil dari Demarinen ini?
Fenomena Demarinen ini mengajak kita untuk tidak meninggalkan dan mengabaikan keyakinan. Kita hidup ini harus mempunyai keyakinan. Hanya keyakinan yang dapat membuat hidup kita lebih berarti. Kalau sudah mempunyai keyakinan yang kuat, maka tidaklah penting lagi apa itu nasi demarinen, kain yang biasa buat selimut si Rini ataupun lainnya. Keyakinan dan do’a orang tua kepada anaknya adalah obat terbaik bagi sang balita.
Aku percaya karena ternyata fenomena itu beneran terjadi
BalasHapus