Mencret sebaiknya jangan dihentikan dengan obat selain
untuk menutupi gejala penyakit. Alangkah baiknya untuk memberikan kesempatan
bagi tubuh kita untuk mengatasi gangguan mencret tersebut secara alamiah. Tubuh
kita ini sudah mempunyai mekanisme pemulihan yang lebih alamiah, sesuai dengan kebutuhan
dan juga dapat mengatasi terhadap kemungkinan ancaman terburuk. Pemberian obat
pada saat sebelum tubuh mulai memfungsikan mekanisme pemulihannya, justru akan
memperburuk keadaan. Kalau sekedar mencret ringan, dapat menyembuh sendiri.
Pemberian antibiotika yang tidak tepat, justru ada
kemungkinan dapat memperpanjang masa mencret, dan beberapa jenis antibiotika yang
sering dipakai untuk mengatasi diare (mencret) terbukti telah tidak mempan untuk
kuman—kuman tertentu karena pemakaiannya yang terlalu mudah dan tidak ada
alamat (sasaran) yang tepat.
Oralit adalah merupakan obat paling aman dan bermanfaat
bagi setiap serangan mencret, apa pun penyebabnya. Sambil mengamati penyebab
mencretnya, pemberian oralit boleh dilanjutkan tanpa membahayakan si penderita.
Larutan gula dan garam dapat dibuat sendiri dengan mencampurkan sesendok makan
gula pasir dan se-ujung sendok garam dapur untuk setiap 200 cc air putih, di
minum setiap kali terjadi mencret, sebagai pengganti cairan tubuh yang terbuang.
Pemakaian obat untuk mencret masih dapat digunakan,
tetapi tidak untuk setiap kali diare, dan hanya untuk pemakaian yang singkat,
karena pemakaian obat mencret tidak boleh lebih dari tiga minggu
berturut-turut.
Untuk mengatasi mencret, perlu ditilik apa penyebabnya,
karena mencret hanyalah gejala yang perlu diredakan atau tidak tergantung
seberapa membahayakan tubuh penderita jika dibiarkan. Kebanyakan makan durian
atau semangka sewaktu perut masih dalam keadaan kosong juga dapat menyebabkan
mencret-mencret. Dalam kasus yang seperti ini tentunya tidak memerlukan obat
antibiotika, kecuali jika diperkirakan ada infeksi usus akibat makanan atau
minuman tersangka tercemar kuman.
Hanya pada mencret yang karena kolera, disentri atau
jamur serta parasit lainnya yang memerlukan obat antibiotika atau antijamur. Itk
memastikan siapa penyebabnya tidak selalu dapat diketahui dari gejala klinis,
melainkan perlu pula pemeriksaan laboratorium. Mencret tidak selalu membutuhkan
obat jika dalam batas tertentu, tubuh masih dapat memulihkannya sendiri.