Tubuh Ideal Bisa Lebih Komunikatif, Benarkah

Dalam pergaulan antar manusia, selain dibutuhkan komunikasi lisan juga diperlukan ekspresi diri melalui gerakan beberapa bagian tubuh atau otot-otot tertentu. Salah satu bahasa tubuh (body language) yang banyak digunakan sebagai ekspresi diri, baik secara sadar maupun tidak disengaja, adalah penampilan. Sehari-hari, penampilan yang baik hampir selalu dikaitkan dengan sikap badan (postur) yang baik atau bentuk tubuh ideal. Dari segi estetika, sikap tubuh yang baik akan menambah rasa percaya diri dan penampilan menjadi menarik.

Sebaliknya sikap badan kurang baik, seperti bungkuk, bahu kiri dan kanan tidak simetris, atau kelainan lain dapat menyebabkan tinggi badan berkurang, bahu membungkuk, kapasitas fital menurun, gerak kurang leluasa, perut kendur, serta penampilan berkurang.

Tubuh ideal sering dindikasikan dengan berat badan yang ideal, yakni proporsi tubuh harmonis, imbang antara tinggi badan dan berat badan. Penampilan fisik yang baik akan cepat mendapatkan respon dan dikagumi. Sementara yang kurang baik, misalnya terlalu gemuk (obesitas) cenderung tidak ideal. Tak jarang keadaan ini juga membuat penampilan diri berkurang dan bahasa tubuh seringkali tidak benar. Bahasa tubuh hanya akan diterjemahkan secara benar oleh tubuh jika kondisi tubuh berada pada proporsi yang ideal. Secara psikis, sehat dan ideal akan lebih memberi kepercayaan diri dalam setiap gerakan dan organ-organ tubuh pun menjadi lebih fleksibel mematuhi komando sensor motorik.
Tubuh Ideal Bisa Lebih Komunikatif 2
Selain dengan obat, operasi, maupun pengaturan gizi makanan, kelebihan lemak tubuh bisa dihilangkan dengan cara berolah raga atau senam (aerobik, fitness, diskorobik dan lain-lain), kelebihan cadangan energi dalam tubuh antara lain, jalan cepat, jalan diselingi lari (jogging), lari, renang, bersepeda, loncat tali dengan cepat dan tanpa henti, dan lain-lain. Semua bertujuan untuk menghilangkan lemak tubuh sekaligus membentuk tubuh ideal. Selain menguras lemak, olah raga juga menjaga keregangan kulit dan kulit dan otot agar tetap kencang dan tidak menggelambir. Tubuh tetap serasi dan sehat dan kelenturan tubuh dan gerakan sendi terjaga.

Untuk mendapatkan tubuh ideal, menu makanan pun mesti kita atur sebaik-baiknya, jumlah kalori mesti dibatasi, tetapi kandungan lemak, karbohidrat, protein dan gizi lainnya tetap dalam jumlah seimbang sesuai dengan kebutuhan. Dengan mengkonsumsi makanan berkalori rendah, berarti ada pengurangan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Dengan demikian tidak ada kalori berlebih untuk ditimbun menjadi lemak tubuh.

Tubuh ideal dan memenuhi estetika bisa diperoleh dengan suatu program terpadu menyangkut pengaturan diet dengan berpedoman pada gizi yang seimbang, latihan fisik yang terarah, cara-cara penampilan diri yang wajar dan serasi, dan kemauan diri (motivasi) yang kuat.



sumber : Majalah Intisari
Tubuh Ideal Bisa Lebih Komunikatif, Benarkah | Pintu Sehat21 | 5

0 komentar:

Posting Komentar