Bagi orang Jawa asli tentu sudah akrab dengan kata
sawanan atau sawanen. Apa itu sawan? Pengertian sawan sendiri sampai saat ini
belum ada yang dapat memuaskan kita. Sawan sendiri sering identik dengan keadaan
seseorang yang lesu, pinginnya tidur melulu, atau dada selalu terasa deg-degan.
Orang yang terkena sawan biasanya tahu kalau dirinya
terkena sawan, ketika sudah periksa ke sana kemari tetapi tidak ada perubahan
pada dirinya, yang akhirnya sampai kepada orang pintar (orang yang tahu barang
tak terlihat), bisa dukun, dukun bayi,
paranormal atau kyai. Dan di sanalah orang tersebut mengetahui keadaan yang
sebenarnya. Sawan sering kita dengar keberadaannya namun sulit sekali (atau
bahkan tidak bisa) untuk dibuktikan.
Kasus sawanan atau sawanen yang paling sering terjadi
adalah yang menimpa bayi (balita). Biasanya bayi yang terkena sawanen akan
selalu rewel dan mudah sekali menangis (walaupun tidak selalu begitu) tanpa
sebab yang jelas. Admin sendiri pernah mempunyai pengalaman anak kedua terkena
penyakit koreng sekujur tubuhnya, sudah periksa ke ahli medis, berbagai macam obat
dan salep dicoba namun tidak kunjung ada perubahan. Setelah mencoba membeli
jamu di seorang Shin She di Kudus, diberi tahu kalau anakku tersebut terkena
sawanan. Pengalaman tersebut dapat dibaca selengkapnya di sini.
Sawanan atau sawanen ada beberapa macam jenisnya. Yang
paling sering terjadi adalah sawan mayit dan sawan manten. Menurut sumber
lainnya yang pernah admin dengar ada juga sawan wedus (pengalaman sendiri),
sawan angin,
Sawanan atau sawanen tidak bisa ditangani secara medis
(pengobatan ala Barat). Jika sobat atau keluarga sobat mengalami seperti yang
diceritakan di atas, tidak ada salahnya untuk bersilaturrohim kepada orang yang
menurut sobat mempunyai kemampuan supernatural untuk meminta bantuan barokah
do’anya. Kita tahu memang semua atas kehendak-Nya, tapi betapa banyak perkara
yang kita tidak tahu bagaimana agar kehendak kita (do’a kita) bisa terkabulkan.
Maka tidak ada salahnya untuk meminta bantuan orang lain, agar Tuhan memberikan
kita kesembuhan.
Sawanan atau sawanen memang masih menjadi tanya,
bagaimana sebenarnya ia bisa menjangkiti seseorang dan tidak menjangkiti orang
lainnya, padahal dalam satu ruangan dan satu waktu. Sawanan tidak bisa
dibuktikan secara ilmiah tapi keberadaannya sering kita temukan (paling tidak
di masyarakat Jawa tempat admin tinggal)
Artikel sawanan atau sawanen ini admin tulis, karena
teman admin (dia tidak begitu percaya dengan hal-hal seperti ini) di deteksi
oleh teman sekaligus guru admin sedang terkena sawan. Dia sejak Juli 2015 tidak
bisa bekerja seperti biasanya. Sudah berobat kesana kemari, selalu dikasih
vitamin karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hanya kecapekan perlu
istirahat. Wallahu a’lam.
Artikel sawanan atau sawanen ini, tidak ada maksud untuk
mempengaruhi para sobat pembaca blog ini, admin menghormati pendapat lainnya
yang tidak sepaham. Tulisan ini hanya berbagi cerita yang admin pernah dengar
baik secara langsung maupun tidak langsung. Wassalam.
Baca Juga : Ketika Anak Kita Sawanan
sumber : sawan.com
Baca Juga : Ketika Anak Kita Sawanan
sumber : sawan.com
Artikel sawanan atau sawanen ini admin tulis, karena teman admin (dia tidak begitu percaya dengan hal-hal seperti ini) di deteksi oleh teman sekaligus guru admin sedang terkena sawan. Dia sejak Juli 2015 tidak bisa bekerja seperti biasanya. Sudah berobat kesana kemari, selalu dikasih vitamin karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hanya kecapekan perlu istirahat. Wallahu a’lam.
BalasHapusCuma'saran.. Itu mending di ruqyah..
Itu bukan sawan..
Penyakit itu juga bisa datang dr gangguan jin..