Napas adalah kehidupan, dua hal yang satu. Tak dapat
dapat dipisahkan. Ada napas ada kehidupan, tak ada napas berarti kematian, begitu
juga ada kehidupan ada napas. Lalu apa hakekat napas atau pernapasan itu? Di
bawah ini adalah pengertian dan hakekat, napas dan pernapasan menurut seorang
sufi Saykh Ghulam Moinuddin dalam bukunya yang berjudul The Book of Sufi
Healing (Penyembuhan Cara Sufi)
Dari semua tanda kehidupan fisik yang mempengaruhi
kesehatan, yang paling jarang dipertimbangkan dalam dunia kedokteran dan
penyembuhan adalah napas. Napas memiliki hubungan yang penting dengan
kesehatan:
1) napas adalah perantara yang dengannya idzn (kehendak Tuhan) terlahirkan.
1) napas adalah perantara yang dengannya idzn (kehendak Tuhan) terlahirkan.
2) napas bertanggung jawab terhadap penyampaian
sifat-sifat Tuhan dari jantung ke berbagai pusat pikiran, tubuh dan jiwa.
3) napas menciptakan keseimbangan dan keharmonisan
temperatur tubuh.
4) napas membawa unsur-unsur pendukung kehidupan dari
luar tubuh ke fungsi-fungsi fisiologis dari tubuh.
Napas tidak sama dengan udara, tidak juga dengan oksigen. Napas keluar dari asal mula yang suci dan sebagai esensinya memiliki sifat alam kehidupan surgawi. Napas adalah suatu substansi berkilauan, sinar kehidupan, napas adalah kekuatan hidup Allah sendiri.
Napas adalah pengatur kesenangan, kesedihan, kemarahan, kecemburuan, dan emosi-emosi lainnya. Kuantitas ataupun kualitas napas memiliki pengaruh yang penting dan langsung terhadap kesehatan manusia. Ini karena berbagai kejadian fisik dapat mengubah atau melindungi esensi Tuhan yang disalurkan melalui napas. Polutan industri, minuman beralkohol dan berbagai jenis makanan dapat bercampur dengan napas dan mengganggu kebersihan kerjanya.
Semua kerja ini dapat mengalami perubahan karena usia, iklim dan kebiasaan. Suatu contoh akan memperjelas hal ini. Apabila seseorang mengalami depresi berat, terjadi pelemahan pada kekuatan-kekuatan alamiah dan konsentrasi napas. Konsentrasi ini menyebabkan suatu gangguan napas, yang akhirnya dapat menghancurkan sebagian napas tubuh dan menimbulkan keadaan menggigil. Tergantung pada seberapa lama depresi itu terjadi, ketidaksimbangan dingin dapat berkembang ke dalam satu atau beberapa organ tubuh, yang akan menghasilkan berbagai tingkat penyakit.
Emosi dari rasa takut dan pengaruh-pengaruh yang berhubungan dengan bahaya yang baru saja dialami juga akan menghasilkan panas. Kemarahan akan menyebabkan meningkatnya jumlah esensi empedu kuning yang terbentuk. Jika kemarahan terjadi tak henti-hentinya maka akan terjadi penyakit yang berhubungan dengan empedu kuning.
Karena itu, obat-obatan harus dipilih secara selektif karena pengaruhnya terhadap napas dan tempramennya (atau tempramennya yang sudah berubah). Inilah alasan mengapa obat-obatan yang kompleks sering digunakan, untuk mengimbangi tidak hanya gejala-gejala fisik tetapi juga temperamen-temperamen esensi fisik yang mengikutinya dan esensi napas itu sendiri.
Inilah juga mengapa sari bunga, dalam bentuk parfum sangat efektif untuk menghasilkan peyembuhan. Juga penting bila mereka pada saat yang sama diberi obat yang secara langsung mempengaruhi tanda-tanda fisiknya. Bunga memiliki kemampuan yang paling besar dalam menyeimbangkan kembvali napas dan temperamen-temperamen internal yang penting.
Napas adalah mata rantai antara Yang Maha Pencipta dan kita sendiri. Metode-metode penyembuhan sufi telah menempatkan napas menjadi lebih penting daripada faktor-faktor kehidupan yang lain.
Napas tidak sama dengan udara, tidak juga dengan oksigen. Napas keluar dari asal mula yang suci dan sebagai esensinya memiliki sifat alam kehidupan surgawi. Napas adalah suatu substansi berkilauan, sinar kehidupan, napas adalah kekuatan hidup Allah sendiri.
Napas adalah pengatur kesenangan, kesedihan, kemarahan, kecemburuan, dan emosi-emosi lainnya. Kuantitas ataupun kualitas napas memiliki pengaruh yang penting dan langsung terhadap kesehatan manusia. Ini karena berbagai kejadian fisik dapat mengubah atau melindungi esensi Tuhan yang disalurkan melalui napas. Polutan industri, minuman beralkohol dan berbagai jenis makanan dapat bercampur dengan napas dan mengganggu kebersihan kerjanya.
Semua kerja ini dapat mengalami perubahan karena usia, iklim dan kebiasaan. Suatu contoh akan memperjelas hal ini. Apabila seseorang mengalami depresi berat, terjadi pelemahan pada kekuatan-kekuatan alamiah dan konsentrasi napas. Konsentrasi ini menyebabkan suatu gangguan napas, yang akhirnya dapat menghancurkan sebagian napas tubuh dan menimbulkan keadaan menggigil. Tergantung pada seberapa lama depresi itu terjadi, ketidaksimbangan dingin dapat berkembang ke dalam satu atau beberapa organ tubuh, yang akan menghasilkan berbagai tingkat penyakit.
Emosi dari rasa takut dan pengaruh-pengaruh yang berhubungan dengan bahaya yang baru saja dialami juga akan menghasilkan panas. Kemarahan akan menyebabkan meningkatnya jumlah esensi empedu kuning yang terbentuk. Jika kemarahan terjadi tak henti-hentinya maka akan terjadi penyakit yang berhubungan dengan empedu kuning.
Karena itu, obat-obatan harus dipilih secara selektif karena pengaruhnya terhadap napas dan tempramennya (atau tempramennya yang sudah berubah). Inilah alasan mengapa obat-obatan yang kompleks sering digunakan, untuk mengimbangi tidak hanya gejala-gejala fisik tetapi juga temperamen-temperamen esensi fisik yang mengikutinya dan esensi napas itu sendiri.
Inilah juga mengapa sari bunga, dalam bentuk parfum sangat efektif untuk menghasilkan peyembuhan. Juga penting bila mereka pada saat yang sama diberi obat yang secara langsung mempengaruhi tanda-tanda fisiknya. Bunga memiliki kemampuan yang paling besar dalam menyeimbangkan kembvali napas dan temperamen-temperamen internal yang penting.
Napas adalah mata rantai antara Yang Maha Pencipta dan kita sendiri. Metode-metode penyembuhan sufi telah menempatkan napas menjadi lebih penting daripada faktor-faktor kehidupan yang lain.