Awalnya Mimpi Digigit Ular


Awalnya Mimpi Digigit Ular Seperti biasanya, jika aku bermimpi yang kurang baik selalu berharap dan khusnudzon saja berdo’a semoga itu hanya mimpi belaka akibat dari aktifitas di siang hari sebelumnya yang tidak membawa arti atau kabar akan terjadinya sesuatu yang akan menimpa diriku. Malam itu aku ingat betul, aku bermimpi digigit ular sebanyak dua kali di kaki kananku. Walaupun ular yang menggigit tersebut ukurannya cukup besar, namun aku masih bisa berdiri dan memanggil-manggil dua orang yang bertanggung jawab terhadap ular tersebut yang sengaja diletakkan di tempat yang akan aku lalui. Dua orang tersebut suami isteri yang aku kenal. Ketika saya panggil, pasangan suami isteri tersebut mendengar dan menoleh, namun bukannya berhenti malah lari tunggang langgang menuju ke arah selatan.  Paginya, seperti biasa aktifitas keseharianku adalah pergi ke pasar untuk mengantarkan barang dagangan kepada para pelanggan. Waktu itu jam sudah menunjukkan angka 08.15 (kurang lebih), jadi lalu lintas di jalan depan pasar sudah agak lengang, karena anak-anak sekolah dan orang kantoran sudah tidak ada lagi yang lewat. Ketika aku akan belok ke kanan, saya menepi dulu karena jalan yang aku tuju menuju ke sebelah kanan pasar tersebut sempit, jadi lebih baik menunggu dari seberang jalan, siapa tahu dari sebelah sana akan keluar mobil atau dokar yang akan menuju ke arah utara. Tak disangka ketika akan masuk, aku menoleh ke belakang untuk memastikan tidak ada kendaraan, lewat berboncengan sepasang suami isteri yang ada di mimpiku semalam, dengan arah sama persis dengan yang ada dalam mimpiku. Ada apa ini? Benarkah ada isyarat tertentu pada mimpiku tersebut?  Belum ada tiga puluh enam hari dari semenjak aku memimpikan digigit ular di kaki kananku tersebut, tiba-tiba suatu sore ketika aku bangun dari tidur tangan kanan dan badan sebelah kanan, antara bahu dan perut terasa kebas seperti kesemutan. Rasa kesemutan ini agak janggal, masak adanya di daerah samping kanan badan dari bawah ketiak sampai atas pinggang sedikit. Rasa itu tidak berkurang seperti pada umumnya orang yang kesemutan, masih ada terasa sampai menjelang tidur. Bangun tidur pada pagi harinya, bukannya hilang malah menjalar ke atas sampai di leher. Rasa itu makin kuat jika diraba dengan tangan. Karena makin lama bukannya berkurang, malah ketika akan melakukan wudhu rasa kebas / kesemutan itu sudah sampai di bawah telinga persis. Tidak mau ambil resiko, saya langsung periksa ke dokter, dan ternyata semuanya itu akibat dari tingginya tensi yang pagi itu mencapai 220. “Tensinya tinggi sekali pak. Harus segera ke rumah sakit,”kata dokter. Tensi setinggi itu adalah yang baru pertama kali aku alami, anehnya tidak ada rasa sakit kepala dan berat di tengkuk seperti biasanya ketika tensi agak tinggi. Dokter memutuskan tidak bisa mengobati, harus segera ke rumah sakit, jika tak mau menerima resiko yang lebih besar lagi, yaitu stroke. Pengalaman tersebut mengajarkan kepada saya, hati-hati adalah sikap yang paling bijaksana. Jangan memaksakan jikalau sudah waktunya untuk istirahat maka istirahatlah, waktunya makan maka  segeralah makan. Jangan ditunda-tunda. Apalagi yang berhubungan dengan kewajiban kita sebagai manusia kepada Tuhan. Kejadian pagi itu akibat dari menyepelekan kepentingan tubuh. Tubuh inginnya istirahat, tetapi tidak dihiraukan. Akhirnya kelelahan lah yang memicu terjadinya itu, tensi darah yang melambung. Penting untuk diingat jika mengalami suatu gangguan yang berhubungan dengan kesehatan tubuh kita, lakukan yang syari’at dulu. Tempuh jalan medis dulu untuk tahu keadaan tubuh kita tujuannya untuk meminimalisir dampak lanjutan dari kondisi tubuh kita yang sebenarnya, yang nyata pada saat itu. Bersamaan dengan itu tidak ada salahnya untuk juga melakukan terapi supranatural yang hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat keadaan yang hakiki. Kembali kepada mimpi digigit ular pada awal cerita di atas, bagaimana tafsirannya? Beberapa ada yang menafsirkan akan mendapatkan cobaan. Dalam kitab terjemahan tafsir mimpi karya Ibnu Sirin dikatakan bahwa mimpi disengat ular akan memperoleh sesuatu yang dibenci dari musuh. Terus terang ketika beberapa hari setelah mimpi itu aku bercerita kepada kakak saya, dan kakak saya bertanya apa maknanya. Aku katakan bahwa musuhku itu berusaha akan mematikan langkahku dalam mencari mata pencaharian untuk keluarga. Pincangnya ekonomi keluargaku merupakan obsesinya yang takkan terbantah lagi. Wallahua’lam.
Awalnya Mimpi Digigit Ular

Seperti biasanya, jika aku bermimpi yang kurang baik selalu berharap dan khusnudzon saja berdo’a semoga itu hanya mimpi belaka akibat dari aktifitas di siang hari sebelumnya yang tidak membawa arti atau kabar akan terjadinya sesuatu yang akan menimpa diriku. Malam itu aku ingat betul, aku bermimpi digigit ular sebanyak dua kali di kaki kananku. Walaupun ular yang menggigit tersebut ukurannya cukup besar, namun dalam mimpi tersebut aku masih bisa berdiri dan memanggil-manggil dua orang yang bertanggung jawab terhadap ular tersebut yang sengaja diletakkan di pinggir jalan yang akan aku lalui. Dua orang tersebut sepasang suami isteri yang aku kenal. Ketika saya panggil, pasangan suami isteri tersebut mendengar dan menoleh, namun bukannya berhenti malah lari tunggang langgang menuju ke arah selatan.

Paginya, seperti biasa aktifitas keseharianku adalah pergi ke pasar untuk mengantarkan barang dagangan kepada para pelanggan. Waktu itu jam sudah menunjukkan angka 08.15 (kurang lebih), jadi lalu lintas di jalan depan pasar sudah agak lengang, karena anak-anak sekolah dan orang kantoran sudah tidak ada lagi yang lewat. Ketika aku akan belok ke kanan, saya menepi dulu karena jalan yang aku tuju menuju ke sebelah kanan pasar tersebut sempit, jadi lebih baik menunggu dari seberang jalan, siapa tahu dari sebelah sana akan keluar mobil atau dokar yang akan menuju ke arah utara. Tak disangka ketika akan masuk, aku menoleh ke belakang untuk memastikan tidak ada kendaraan, lewat berboncengan sepasang suami isteri yang ada di mimpiku semalam, dengan arah sama persis dengan yang ada dalam mimpiku. Ada apa ini? Benarkah ada isyarat tertentu pada mimpiku tersebut? 

Awalnya Mimpi Digigit Ular Seperti biasanya, jika aku bermimpi yang kurang baik selalu berharap dan khusnudzon saja berdo’a semoga itu hanya mimpi belaka akibat dari aktifitas di siang hari sebelumnya yang tidak membawa arti atau kabar akan terjadinya sesuatu yang akan menimpa diriku. Malam itu aku ingat betul, aku bermimpi digigit ular sebanyak dua kali di kaki kananku. Walaupun ular yang menggigit tersebut ukurannya cukup besar, namun aku masih bisa berdiri dan memanggil-manggil dua orang yang bertanggung jawab terhadap ular tersebut yang sengaja diletakkan di tempat yang akan aku lalui. Dua orang tersebut suami isteri yang aku kenal. Ketika saya panggil, pasangan suami isteri tersebut mendengar dan menoleh, namun bukannya berhenti malah lari tunggang langgang menuju ke arah selatan.  Paginya, seperti biasa aktifitas keseharianku adalah pergi ke pasar untuk mengantarkan barang dagangan kepada para pelanggan. Waktu itu jam sudah menunjukkan angka 08.15 (kurang lebih), jadi lalu lintas di jalan depan pasar sudah agak lengang, karena anak-anak sekolah dan orang kantoran sudah tidak ada lagi yang lewat. Ketika aku akan belok ke kanan, saya menepi dulu karena jalan yang aku tuju menuju ke sebelah kanan pasar tersebut sempit, jadi lebih baik menunggu dari seberang jalan, siapa tahu dari sebelah sana akan keluar mobil atau dokar yang akan menuju ke arah utara. Tak disangka ketika akan masuk, aku menoleh ke belakang untuk memastikan tidak ada kendaraan, lewat berboncengan sepasang suami isteri yang ada di mimpiku semalam, dengan arah sama persis dengan yang ada dalam mimpiku. Ada apa ini? Benarkah ada isyarat tertentu pada mimpiku tersebut?  Belum ada tiga puluh enam hari dari semenjak aku memimpikan digigit ular di kaki kananku tersebut, tiba-tiba suatu sore ketika aku bangun dari tidur tangan kanan dan badan sebelah kanan, antara bahu dan perut terasa kebas seperti kesemutan. Rasa kesemutan ini agak janggal, masak adanya di daerah samping kanan badan dari bawah ketiak sampai atas pinggang sedikit. Rasa itu tidak berkurang seperti pada umumnya orang yang kesemutan, masih ada terasa sampai menjelang tidur. Bangun tidur pada pagi harinya, bukannya hilang malah menjalar ke atas sampai di leher. Rasa itu makin kuat jika diraba dengan tangan. Karena makin lama bukannya berkurang, malah ketika akan melakukan wudhu rasa kebas / kesemutan itu sudah sampai di bawah telinga persis. Tidak mau ambil resiko, saya langsung periksa ke dokter, dan ternyata semuanya itu akibat dari tingginya tensi yang pagi itu mencapai 220. “Tensinya tinggi sekali pak. Harus segera ke rumah sakit,”kata dokter. Tensi setinggi itu adalah yang baru pertama kali aku alami, anehnya tidak ada rasa sakit kepala dan berat di tengkuk seperti biasanya ketika tensi agak tinggi. Dokter memutuskan tidak bisa mengobati, harus segera ke rumah sakit, jika tak mau menerima resiko yang lebih besar lagi, yaitu stroke. Pengalaman tersebut mengajarkan kepada saya, hati-hati adalah sikap yang paling bijaksana. Jangan memaksakan jikalau sudah waktunya untuk istirahat maka istirahatlah, waktunya makan maka  segeralah makan. Jangan ditunda-tunda. Apalagi yang berhubungan dengan kewajiban kita sebagai manusia kepada Tuhan. Kejadian pagi itu akibat dari menyepelekan kepentingan tubuh. Tubuh inginnya istirahat, tetapi tidak dihiraukan. Akhirnya kelelahan lah yang memicu terjadinya itu, tensi darah yang melambung. Penting untuk diingat jika mengalami suatu gangguan yang berhubungan dengan kesehatan tubuh kita, lakukan yang syari’at dulu. Tempuh jalan medis dulu untuk tahu keadaan tubuh kita tujuannya untuk meminimalisir dampak lanjutan dari kondisi tubuh kita yang sebenarnya, yang nyata pada saat itu. Bersamaan dengan itu tidak ada salahnya untuk juga melakukan terapi supranatural yang hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat keadaan yang hakiki. Kembali kepada mimpi digigit ular pada awal cerita di atas, bagaimana tafsirannya? Beberapa ada yang menafsirkan akan mendapatkan cobaan. Dalam kitab terjemahan tafsir mimpi karya Ibnu Sirin dikatakan bahwa mimpi disengat ular akan memperoleh sesuatu yang dibenci dari musuh. Terus terang ketika beberapa hari setelah mimpi itu aku bercerita kepada kakak saya, dan kakak saya bertanya apa maknanya. Aku katakan bahwa musuhku itu berusaha akan mematikan langkahku dalam mencari mata pencaharian untuk keluarga. Pincangnya ekonomi keluargaku merupakan obsesinya yang takkan terbantah lagi. Wallahua’lam.
Belum ada tiga puluh enam hari dari semenjak aku memimpikan digigit ular di kaki kananku tersebut, tiba-tiba suatu sore ketika aku bangun dari tidur tangan kanan dan badan sebelah kanan, antara bahu dan perut terasa kebas seperti kesemutan. Rasa kesemutan ini agak janggal, masak adanya di daerah samping kanan badan dari bawah ketiak sampai atas pinggang sedikit. Rasa itu tidak berkurang seperti pada umumnya orang yang kesemutan, masih ada terasa sampai menjelang tidur. Bangun tidur pada pagi harinya, bukannya hilang malah menjalar ke atas sampai di leher. Rasa itu makin kuat jika diraba dengan tangan. Karena makin lama bukannya berkurang, malah ketika akan melakukan wudhu rasa kebas / kesemutan itu sudah sampai di bawah telinga persis. Tidak mau ambil resiko, saya langsung periksa ke dokter, dan ternyata semuanya itu akibat dari tingginya tensi yang pagi itu mencapai 220. “Tensinya tinggi sekali pak. Harus segera ke rumah sakit,”kata dokter. Tensi setinggi itu adalah yang baru pertama kali aku alami, anehnya tidak ada rasa sakit kepala dan berat di tengkuk seperti biasanya ketika tensi agak tinggi. Dokter memutuskan tidak bisa mengobati, harus segera ke rumah sakit, jika tak mau menerima resiko yang lebih besar lagi, yaitu stroke.

Awalnya Mimpi Digigit Ular Seperti biasanya, jika aku bermimpi yang kurang baik selalu berharap dan khusnudzon saja berdo’a semoga itu hanya mimpi belaka akibat dari aktifitas di siang hari sebelumnya yang tidak membawa arti atau kabar akan terjadinya sesuatu yang akan menimpa diriku. Malam itu aku ingat betul, aku bermimpi digigit ular sebanyak dua kali di kaki kananku. Walaupun ular yang menggigit tersebut ukurannya cukup besar, namun aku masih bisa berdiri dan memanggil-manggil dua orang yang bertanggung jawab terhadap ular tersebut yang sengaja diletakkan di tempat yang akan aku lalui. Dua orang tersebut suami isteri yang aku kenal. Ketika saya panggil, pasangan suami isteri tersebut mendengar dan menoleh, namun bukannya berhenti malah lari tunggang langgang menuju ke arah selatan.  Paginya, seperti biasa aktifitas keseharianku adalah pergi ke pasar untuk mengantarkan barang dagangan kepada para pelanggan. Waktu itu jam sudah menunjukkan angka 08.15 (kurang lebih), jadi lalu lintas di jalan depan pasar sudah agak lengang, karena anak-anak sekolah dan orang kantoran sudah tidak ada lagi yang lewat. Ketika aku akan belok ke kanan, saya menepi dulu karena jalan yang aku tuju menuju ke sebelah kanan pasar tersebut sempit, jadi lebih baik menunggu dari seberang jalan, siapa tahu dari sebelah sana akan keluar mobil atau dokar yang akan menuju ke arah utara. Tak disangka ketika akan masuk, aku menoleh ke belakang untuk memastikan tidak ada kendaraan, lewat berboncengan sepasang suami isteri yang ada di mimpiku semalam, dengan arah sama persis dengan yang ada dalam mimpiku. Ada apa ini? Benarkah ada isyarat tertentu pada mimpiku tersebut?  Belum ada tiga puluh enam hari dari semenjak aku memimpikan digigit ular di kaki kananku tersebut, tiba-tiba suatu sore ketika aku bangun dari tidur tangan kanan dan badan sebelah kanan, antara bahu dan perut terasa kebas seperti kesemutan. Rasa kesemutan ini agak janggal, masak adanya di daerah samping kanan badan dari bawah ketiak sampai atas pinggang sedikit. Rasa itu tidak berkurang seperti pada umumnya orang yang kesemutan, masih ada terasa sampai menjelang tidur. Bangun tidur pada pagi harinya, bukannya hilang malah menjalar ke atas sampai di leher. Rasa itu makin kuat jika diraba dengan tangan. Karena makin lama bukannya berkurang, malah ketika akan melakukan wudhu rasa kebas / kesemutan itu sudah sampai di bawah telinga persis. Tidak mau ambil resiko, saya langsung periksa ke dokter, dan ternyata semuanya itu akibat dari tingginya tensi yang pagi itu mencapai 220. “Tensinya tinggi sekali pak. Harus segera ke rumah sakit,”kata dokter. Tensi setinggi itu adalah yang baru pertama kali aku alami, anehnya tidak ada rasa sakit kepala dan berat di tengkuk seperti biasanya ketika tensi agak tinggi. Dokter memutuskan tidak bisa mengobati, harus segera ke rumah sakit, jika tak mau menerima resiko yang lebih besar lagi, yaitu stroke. Pengalaman tersebut mengajarkan kepada saya, hati-hati adalah sikap yang paling bijaksana. Jangan memaksakan jikalau sudah waktunya untuk istirahat maka istirahatlah, waktunya makan maka  segeralah makan. Jangan ditunda-tunda. Apalagi yang berhubungan dengan kewajiban kita sebagai manusia kepada Tuhan. Kejadian pagi itu akibat dari menyepelekan kepentingan tubuh. Tubuh inginnya istirahat, tetapi tidak dihiraukan. Akhirnya kelelahan lah yang memicu terjadinya itu, tensi darah yang melambung. Penting untuk diingat jika mengalami suatu gangguan yang berhubungan dengan kesehatan tubuh kita, lakukan yang syari’at dulu. Tempuh jalan medis dulu untuk tahu keadaan tubuh kita tujuannya untuk meminimalisir dampak lanjutan dari kondisi tubuh kita yang sebenarnya, yang nyata pada saat itu. Bersamaan dengan itu tidak ada salahnya untuk juga melakukan terapi supranatural yang hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat keadaan yang hakiki. Kembali kepada mimpi digigit ular pada awal cerita di atas, bagaimana tafsirannya? Beberapa ada yang menafsirkan akan mendapatkan cobaan. Dalam kitab terjemahan tafsir mimpi karya Ibnu Sirin dikatakan bahwa mimpi disengat ular akan memperoleh sesuatu yang dibenci dari musuh. Terus terang ketika beberapa hari setelah mimpi itu aku bercerita kepada kakak saya, dan kakak saya bertanya apa maknanya. Aku katakan bahwa musuhku itu berusaha akan mematikan langkahku dalam mencari mata pencaharian untuk keluarga. Pincangnya ekonomi keluargaku merupakan obsesinya yang takkan terbantah lagi. Wallahua’lam.
Pengalaman tersebut mengajarkan kepada saya, hati-hati adalah sikap yang paling bijaksana. Jangan memaksakan jikalau sudah waktunya untuk istirahat maka istirahatlah, waktunya makan maka  segeralah makan. Jangan ditunda-tunda. Apalagi yang berhubungan dengan kewajiban kita sebagai manusia kepada Tuhan. Kejadian pagi itu akibat dari menyepelekan kepentingan tubuh. Tubuh inginnya istirahat, tetapi tidak dihiraukan. Akhirnya kelelahan lah yang memicu terjadinya itu, tensi darah yang melambung.

Penting untuk diingat jika mengalami suatu gangguan yang berhubungan dengan kesehatan tubuh kita, lakukan yang syari’at dulu. Tempuh jalan medis dulu untuk tahu keadaan tubuh kita tujuannya untuk meminimalisir dampak lanjutan dari kondisi tubuh kita yang sebenarnya, yang nyata pada saat itu. Bersamaan dengan itu tidak ada salahnya untuk juga melakukan terapi supranatural yang hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat keadaan yang hakiki.

Kembali kepada mimpi digigit ular pada awal cerita di atas, bagaimana tafsirannya? Beberapa ada yang menafsirkan akan mendapatkan cobaan. Dalam kitab terjemahan tafsir mimpi karya Ibnu Sirin dikatakan bahwa mimpi disengat ular akan memperoleh sesuatu yang dibenci dari musuh. Terus terang ketika beberapa hari setelah mimpi itu aku bercerita kepada kakak saya, dan kakak saya bertanya apa maknanya. Aku katakan bahwa musuhku itu berusaha akan mematikan langkahku dalam mencari mata pencaharian untuk keluarga. Pincangnya ekonomi keluargaku merupakan obsesinya yang takkan terbantah lagi. Wallahua’lam.
Awalnya Mimpi Digigit Ular | Pintu Sehat21 | 5

0 komentar:

Posting Komentar