Jika kita menghadapi kejadian
yang tiba-tiba di luar prediksi kita, pastinya kita akan panik dan tidak tahu
apa yang harus diperbuat. Apalagi jika kejadian itu masuk dalam kategori
membahayakan keselamatan kita, atau orang yang mengalaminya dan kebetulan kita
ada di dekatnya. Kali ini kita akan membicarakan tentang tindakan pertolongan
pertama jika ada seseorang yang mengalami tersengat listrik. Hidup kita
sekarang ini tidak bisa lepas dari yang namanya listrik, karena hampir semua
yang ada di rumah kita semuanya ada saluran listriknya. Hati-hati adalah
tindakan yang paling bijaksana jika kita sedang menggunakan alat bersumber daya
listrik. Tetapi kalau sudah berhati-hati kejadian yang tidak kita inginkan
masih terjadi, tersengat listrik misalnya, di bawah ini ada beberapa tips yang
mungkin saja berguna suatu saat jika ada orang di dekat kita mengalami
tersengat listrik.
Bila tubuh terkena sengatan
listrik dan arus yang mengalir ke dalam tubuh korban melebihi 16 MA untuk pria
dan 10 MA untuk wanita, korban dipastikakn akan sulit melepaskan diri dari
sumber listrik. Tubuh kita seakan-akan tertarik atau tersedot ke sumber
tegangan listrik (admin pernah mengalami sendiri). Jika ini terjadi dengan
waktu agak lama, maka bisa saja yang bersangkutan meninggal dunia
Hal yang patut diupayakan adalah
membebaskan korban dari bagian yang beraliran listrik tersebut. Kalau mungkin lepaskan
sekring segera atau tarik saja kabel / hantaran sampai putus dengan menggunakan
benda kering bukan logam seperti kayu, tali, pakaian kering yang dipintalkan
seperti tali, atau mentanahkan hantaran.
Kita yang akan melakukan
pertolongan pun harus berdiri di atas papan kering, kain kering, atau landasan
serupa yang bukan logam. Jika tidak memungkinkan, kedua tangan penolong saja
yang dibalut kain atau pakaian kering. Pastikan dengan cermat dan cepat posisi
kita yang akan benar-benar efektif ketika eksekusi pertolongan akan dilakukan.
Hal ini penting sekali karena waktu yang cepat akan sangat baik untuk si korban dan
juga keselamatan kita tetap terjaga.
Jika si korban sudah berhasil
dijauhkan dari daerah tegangan, berikan pertolongan pertama. Jangan pegang atau
basuh lukanya dengan air biarpun lukanya penuh tanah. Balut saja dengan
pembalut steril dan lakukan usaha penghentian darah. Kalau napas korban
terhenti, bantu dengan pernapasan buatan. Untuk korban yang pingsan, selimuti
saja agar tubuhnya tetep hangat atau tempelkan botol air hangat di kakinya.
Korban tidak boleh diberi minum sampai dia benar benar sadar. Usaha pemijatan
(resusitasi) jantung dapat dilakukan bagi korban fibrilasi jantung. Namun,
kalau ada luka dalam, harap jangan dilakukan. Kalau kita ragu-ragu untuk melakukan itu semua, hal yang paling bijaksana ya hubungi dokter yang paling dekat dengan lokasi. Terakhir tentu saja paling aman
kalau dokter sudah datang!
Sumber : Majalah Intisari