Resiko Tinggi Terkena Anemia Bagi Wanita Usia Subur
Kelompok wanita usia subur mempunyai peluang untuk hamil
dan memperoleh keturunan bila pada saat kondisinya subur, sel telur yang telah
matang dibuahi oleh sperma. Selama kurun usia subur setiap wanita umumnya
mengalami menstruasi pada setiap bulannya. Saat menstruasi datang bukan hanya keluhan penyerta
seperti nyeri perut, mules, pegal, dan emosi yang labil saja yang mungkin
mengganggu. Tetapi juga kehilangan darah. Setiap kali masa menstruasi tiba, para
wanita mengalami kehilangan darah yang cukup banyak. Hal ini yang seringkali
menjadi pangkal penyebab wanita beresiko tinggi terkena anemia.
Meski keluar darah saat menstruasi itu sifatnya alami,
namun pada kenyataannya banyak wanita usia subur mengalami kekurangan darah. Secara
klinis gejala anemia dapat bermacam-macam, ada yang ditandai dengan keluhan letih, lelah, lesu, lemah,
wajah pucat, dan kurang semangat. Kondisi tubuh ini tentunya akan sangat
mengganggu, apalagi bagi para wanita karier yang selalu membutuhkan penampilan
segar dan stamina prima.
Wanita Mudah Terkena Anemia
 |
wikipedia.org |
Pria maupun wanita sebetulnya dapa terjangkit anemia.
Hanya, menurut dr.Supriydi, SpOG, umumnya lebih sering diderita kaum wanita,
terutama kelompok usia subur. Kaum wanita terutama usia subur selalu mengalami
siklus menstruasi yang datang setiap bulan. Banyaknya darah hilang tiap bulan
itulah yang menyebabkan wanita usia subur sering mengalami kekurangan darah.
Sebetulnya darah yang ada di dalam tubuh senantiasa
diganti dengan yang baru pada sekitar 120 hari sekali. Sel darah merah yang
sudah tua dan kemampuannya dalam membawa nutrisi untuk tubuh sudah berkurang,
dirombak dan zat-zat yang masih berguna seperti zat besi, kembali dimanfaatkan.
Namun pada kasus pembentukan sel darah merah baru untuk
menggantikan sel-sel darah merah yang banyak keluar pada saat menstruasi,
tidaklah demikian. Karena, salah satu unsur penting pembentuk sel darah merah,
yakni zat besi, jumlahnya telah banyak berkurang akibat menstruasi. Akibatnya,
zat besi yang dibutuhkan tubuhpun tidak lagi mencukupi keperluan bagi
pembentukan sel darah merah yang baru sesuai yang dibutuhkan tubuh.
Menurut data, setiap pria umumnya kekurangan zat besi di
tubuhnya sekitar 0,6 mg/hari. Sedangkan kaum wanita mencapai dua kali lipat
jumlahnya. Jadi, sangat memungkinkan bila kasus anemia lebih banyak dijumpai
pada kaum wanita, khususnya wanita usia subur.
Anemia banyak jenisnya. Pada kaum usia subur, yang sering
terjadi ialah anemia kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan banyaknya zat besi
yang hilang bersamaan dengan banyaknya darah yang keluar selama menstruasi
berlangsung setiap bulannya.
Wanita usia subur yang menderita anemia kekurangan zat
besi, keadaannya akan makin buruk bila gizinya kurang baik. Karena itulah
anemia kekurangan zat besi pada wanita usia subur biasanya lebih banyak
ditemukan pada negara yang sedang berkembang, karena keadaan gizi belum sebaik
negara maju.
sumber : majalah Kartini