Anak adalah segalanya bagi orang tua, begitulah ungkapan
yang sangat banyak diiyakan oleh masyarakat pada umumnya. Tentunya ungkapan
tersebut hanyalah representasi dari tanggung jawab orang tua akan masa depan
anaknya. Masa depan yang diharapkan akan jauh lebih baik daripada yang sudah
diraih orang tua itu sendiri, baik dari segi kesejahteraan, pekerjaan dan
pendidikan. Sesuatu yang terjadi pada anak yang tidak sesuai dengan harapan
orang tua, tentunya sangat menyedihkan bagi orang tua. Sebagai misal, jika anak
kita mengalami penyimpangan seksual dalam kehidupannya, tentunya orang tua akan
merasa sangat sedih atas keadaan yang menimpa pada anaknya tersebut.
Penyimpangan seksual pada anak tentunya sangat mengkhawatirkan para orang tua.
Adakah cara untuk mengantisipasinya?
Berikut ini adalah tips-tips untuk mengantisipasi
penyimpangan seksual pada anak :
- Derasnya informasi dan komoditas seks baik lewat TV,
internet maupun majalah membuat orang tua perlu mengimbanginya dengan
pengetahuan tentang seksualitas secara benar, agar anak tahu bagaimana bersikap
dan bergaul di lingkungannya. Banyak pelaku penyimpangan seks mengakui mereka
terjebak dalam kondisi itu karena mendapat informasi yang tidak benar.
- Berikan pengetahuan reproduksi yang sehat baik secara
jasmani, rohani dan sosial agar anak tahu bagaimana memelihara dan menjaganya
dengan baik.
- Setelah si kecil berusia 10 tahun, pisahkan tempat tidur
dari kakak/adiknya yang beda jenis kelaminnya. Hal ini untuk menghindarkan anak
melihat daerah pribadi saudara atau orang tuanya yang terbuka secara tidak
sengaja.
- Perkenalkan perbedaan jenis kelamin dan batas-batas
pergaulannya sesuai norma agama dan budaya. Meski bersaudara, terapkan aturan
larangan masuk tanpa izin terlebih dahulu.
- Bila mulai ada penyimpangan perilaku, lakukan pendekatan
positif. Berikan pujian bila yang dilakukannya boleh saja dilakukan tapi
tegaskan mana yang sebaiknya dilakukan.
- Beikan tugas dan kegiatan yang dapat membantu
mendisiplinkan diri. Sebaiknya kegiatan yang menggunakan fisik seperti olah
raga. Jangan segan dampingi dan mengarahkan kegiatan anak.
- Luangkan waktu untuk mengajarkan pada anak segala sesuatu
yang harus dan tak boleh dikerjakannya. Kalau si anak mampu mengerjakannya
dengan baik, beri pujian atau hadiah.
- Bila upaya anda belum memberikan hasil yang diinginkan,
bahkan terjadi penolakan, hentikan usaha anda dan alihkan pada kegiatan lain
yang lebih mereka sukai.
- Pahamilah perubahan sekecil apapun pada anak, agar anda
tidak keliru mengambil sikap yang malah bisa merusak perkembangan mental si
anak.
- Bila anda merasa tak sanggup membantu masalah
penyimpangan ini, konsultasikan dengan para pakar seperti kyai, psikolog atau
psikiater.
sumber : Majalah Kartini
0 komentar:
Posting Komentar