Leukemia, Tanda-Tanda Leukemia Dan Pengobatannya


Ketika mendengar kata  leukemia seakan kita mendengar sebuah vonis kematian. Begitu menakutkan, itulah pemahaman yang banyak terjadi di masyarakat kita. Kali ini pintusehat21 akan berbagi informasi tentang penyakit Leukemia atau yang juga dikenal dengan sebutan lain yaitu Kanker Darah. Artikel di bawah ini saya tulis sesuai dengan sumber aslinya, yang merupakan tuturan dari seorang dokter. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan dan sumber referensi tentang penyakit Leukemia atau Kanker darah. Menurut admin artikel ini sangat layak untuk dibaca. Selamat membaca.
 
Leukemia, Tanda-Tanda Leukemia Dan Pengobatannya 1
wikipedia.org


Dapatkah leukemia disembuhkan? Melo drama ‘Love Story’ menyanggahnya. Menderita leukemia berarti suatu vonis. Tetapi apakah tidak ada upaya medis?
Ada. Namun, masih dalam batas menjinakkan, kemudian jika sel darah menjadi brutal kembali, pengobatan pada akhirnya hanya berarti menunda kematian. Paling tidak untuk sampai 10 tahun.
Pencangkoan sumsum tulang membuka tabir baru. Tetapi masalah timbul karena proses menukar sumsum tulang dengan sumsum tulang lain, seperti halnya proses transplantasi pada umumnya, tidaklah sederhana menukar pakaian. Ada pelik tersendiri yang justru hingga saat ini belum seluruhnya teratasi oleh ilmu kedokteran.

 

Mengapa Leukemia?

 

Leukemia itu kanker darah. Ada sel darah yang beberapa jenisnya itu berubah sifat tabiatnya. Sel menjadi nakal dan tidak lagi menaati peraturan dalam membiak diri. Akibatnya salah satu sel darah mendominasi jenis sel darah lainnya. Produksi sel darah tersebut menjadi sangat berlimpah dan jenis sel darah yang lain tersingkir.
Jika jumlah sel darah putih seluruhnya dalam tubuh normal sekitar 10.000/mm kubiknya, pada penderita leukemia bisa mencapai ratusan ribu, dengan akibat sel darah kita lainnya tersingkir. Jumlahnya menurun karena produksi dipusatkan untuk sel darah putih yang leukemik itu.
Leukemia muncul karena virus tertentu memasuki tubuh. Virus ini yaitu virus yang tegolong sebagai penyebab kanker pada umumnya, atau virus onegenic, dapat masuk begitu saja ke dalam sel tubuh manusia. Tetapi tidak setiap orang yang dimasuki virus tersebut pasti menjadi kanker (apa pun jenis kankernya). Ternyata ada faktor bakat yang dimiliki seseorang yang membedakan ketahaannya jika terserang virus tersebut. Faktor bakat itu dapat berupa pelemahan yang dibawa sejak lahir, antara lain kelainan chromosome, faktor ras, serta kerentanan lain.
Namun orang yang berbakat menderita kanker ini tidak serta merta menderita kanker setelah virus menyerang. Faktor pencetus diperlukan sebagai faktor lingkungan, radioaktiv, bahan kimiawi (terutama benzoal, arsen, sulfa), infeksi, yang dibawa tubuh seseorang terserang dgn faktor lingkungan dan masuknya virus tertentu ini yang menjadikan seseorang terserang kanker, dan orang yang lain tidak.

Pucat Mendadak

 

Pucat dapat berarti banyak. Jika pucat terjadi mendadak, kita perlu mengingat kemungkinan leukimia. Apalagi jika disertai demam dan gejala pendarahan (mirip demam berdarah), yang dapat muncul sebagai mimisan, pendarahan kulit, berupa bintik merah, bercak, memar kulit atau pendarahan gusi.
Jika dilakukan pemeriksaan pada mereka yang pucat dan bergejala pendarahan, limpa dan hatinya teraba membesar. Fakta ini memperkuat dugaan adanya leukemia, mengantarkan penderita untuk memeriksa darah tepinya, melihat gambaran susunan sel darahnya.
Jika benar suatu leukemia, gambaran darah tepinya memperlihatkan keadaan kosong atau menurunnya sel darah lain, dan sel darah yang leukemik sangat berlebihan jumlah, bentuk serta ukurannya abnormal, demikian pula fungsinya.
Yang paling memperlihatkan benar adanya leukemia, karena dari pemeriksaan sel darah tepi (diambil dari jemari atau disedot dari pembuluh darah), tanpa adanya sel darah muda (blast cel), yang berarti produksi sel darah oleh yang seharusnya tidak diedarkan ke dalam aliran darah (tepi), pada penderita leukemia, sel muda itu beredar juga.

Akut atau Menahun

 

Jenis sel darah yang beredar ada lima jenis. Demikian pula jenis leukemia, sedikitnya ada lima jenis, bergantung jenis sel darah mana yang berubah tabiatnya, itulah jenis leukemianya.
Leukemia sendiri dapat bersifat akut, datang mendadak sekali, biasanya pada anak-anak, dapat pula bersifat kronis atau menahun mula timbulnya. Leukemia yang menahun ini lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak.
Jenis leukemia paling sering pada anak-anak adalah ALL (Acute Limphocytic Leukemia), sedangkan pada orang dewasa Chronic Myecloytic Leukemia, dgn gejala awal yang kurang lebih sama, yaitu pucat mendadak, demam lama, dan gejala pendarahan. Keduanya diatasi dengan pemberian obat Cytostatica, yang menghentikan produksi sel darah dikombinasikan dengan Corticosteroid, setelah sebelumnya diberikan transfusi darah (atau Thrombocyt, sel pembeku darah), dan setelah keadaan teratasi, sel darah dalam batas normal, dilakukan pengebalan tubuh dengan immunotheraphy, antara lain pemberian vaksinasi, jika diperlukan.

Pengobatan Terus Menerus

 

Selama sumsum tulang masih berproduksi sel darah, dan sel darah masih abnormal, maka pengobatan tidak dapat dihentikan. Tahapan pertama menjinakkan agar sel darah yang leukemik itu tidak berlebihan, dengan memakai obat golongan cytostatica beberapa waktu lamanya sampai keadaan sel darah yang leukemik normal. Lalu pengobatan bersifat pemeliharaan secara berkala.
Pada leukemia dikenal istilah remisi. Serangan datang kembali dengan diproduksinya sel darah leukemik, dan pengobatan yang sama diulangi sampai mereda.
Komplikasi ke otak dicegah, dan peningkatan kekebalan dilakukan agar tubuh tidak mudah terserang infeksi akibat menurunnya sel darah putih yang lain serta abnormalnya sel darah yang leukemik dalam fungsi pertahanan tubuhnya.

Reaksi Leukemoid

 

Jumlah sel darah putih yang melebihi normal di dalam darah tepi pada pemeriksaan darah tidak selalu berarti leukemia. Pemeriksaan darah rutin, secara kebetulan bisa menemukan adanya kasus leukemia, karena gejala pucat, demam dan pendarahan ringan sering terabaikan.
Namun jumlah sel darah putih yang lebih dari 10.000/mm kubik tidak selalu berarti leukemia, jika pemeriksaan sumsum tulang menunjukan hasil normal. Sebaiknya, jumlah sel darah putih yang normal, atau lebih dari 10.000/mm kubik, dapat saja berarti pemulaan leukemia, atau jenis leukemia yang aleukemik pada serangan leukemia akut. Hal ini ditentukan oleh hasil pemeriksaan sumsum tulangnya. Jika sumsum tulangnya sebagai pabrik sel darahnya abnormal, apa pun hasil pemeriksaan darah tepinya, diagnosis tetap taat pada hasil pemeriksaan sumsum tulang.
Jika sel darah tepi abnormal gambaran leukemia, sedangkan gambaran sumsum tulang norma, keadaan ini disebut reaksi leukemoid. Ini biasanya terjadi pada keadaan infeksi berat, seperti TBC, batuk rejan, infeksi virus dan parasit. Hal yang sama terjadi jika ada keracunan kehamilan, luka bakar hebat, dan paya hati.
Adanya tumor ganas yang telah menyebar ke paru paru dan usus besar dapat juga menimbulkan keadaan reaksi leukemoid tersebut, selain setelah pendarahan hebat dan hancurnya sel darah merah yang mendadak.

Biopsi Limpa Atau Sumsum Tulang

 

Untuk memastikan adanya leukemia dilakukan biopsi limpa atau sumsum tulang. Darah diambil dari sumsum tulang. Biasanya di bagian tulang dada. Dengan jarum khusus, sumsum tulang dada disedot, lalu diperiksa. Hal yang sama dapat diperoleh dari limpa. Jika benar ada penyakit leukemia, gambaran sumsum tulang dan limpa tampak abnormal, sekaligus terlihat jenis leukemia-nya.
Selain itu, kolesterol, asam urat dan gammaglobulin di dalam darah abnormal. Kolesterol dan asam urat meningkat, sedangkan zat kekebalan tubuh yang disebut terakhir menurun. Ini menunjang diagnosis leukemia.
Leukemia sudah mencapai otak jika tekanan di dalam cairan otak meningkat, dan jumlah sel di dalam cairan otak bertambah. Keadaan ini yang menjadikan penderita masuk ke dalam komplikasi, selain akibat infeksi dan pendarahan. Kesemuanya berakhir dengan kematian.

Cangkok Sumsum Tulang

 

Pencangkokan sumsum tulang merupakan upaya lain, sehingga sel darah yang diproduksi mengikuti pola normal. Namun yang terjadi masalah seperti halnya transplantasi organ tubuh umumnya, karena justru muncul reaksi penolakan tubuh terhadap barang baru yang dimasukkan ke dalam tubuh.
Segala yang memasuki tubuh yang bukan miliknya sendiri akan ditolak tubuh, termasuk bibit penyakit. Pencangkokan memang harus dari organ yang sekerabat, agar tidak menimbulkan reaksi penolakan. Namun tidak semua transplantasi dapat dilakukan dari tubuh sendiri kecuali pada pencangkokan kulit atau operasi koroner by pass. Walaupun dari saudara kandung sendiri, faktor benda asing masih tetap ada, yang akan menimbulkan reaksi penolakan tubuh juga. Keadaan inilah yang masih merupakan masalah, sehingga tidak setiap pencangkokan membawa hasil gemilang.

Sumber : 
"Dari Balik Kamar Praktek Dokter" Oleh Dr. Hendrawan Nadesul.
Leukemia, Tanda-Tanda Leukemia Dan Pengobatannya | Pintu Sehat21 | 5

0 komentar:

Posting Komentar