Apakah kita pernah mempunyai keinginan menjadi seorang yang penyabar? Pertanyaan itu sangat penting untuk kita sebagai manusia yang semakin bertambah umurnya seharusnya juga semakin baik karakter yang kita miliki. Apalagi jika kita mengklaim sebagai manusia yang beragama. Agama apa pun pasti menganjurkan pencapaian kesempurnaan jiwa spiritualitas para penganutnya. Salah satu ciri kesempurnaan spiritualitas dan kematangan jiwa seseorang adalah hadirnya sifat sabar yang melekat pada dirinya. Kesabaran seseorang dapat dijadikan salah satu tolok ukur untuk menilai derajat spiritualitas yang bersangkutan.
Lalu sejauh mana seseorang dapat disebut memiliki kesabaran. Jawaban untuk pertanyaan ini, sepertinya akan sulit sekali untuk dapat memuaskan setiap orang. Akan membutuhkan banyak sekali kata-kata untuk menggambarkan konsep kesabaran itu seperti apa. Mengapa? Konsep sabar banyak sekali dibahas, baik dalam literatur ke-agama-an maupun dalam literatur ilmu kejiwaan (psikologi)
.
Di dalam Al-Qur’an saja ada 46 ayat yang menyebut kata sabar dan 16 ayat yang menyebut kata kesabaran (Subandi ; Jurnal Psikologi volume 38 tahun 2011). Itu baru dalam Al-Qur’an, belum yang kitab-kitab hadits. Dalam jurnal Psikologi-nya, Subandi menyimpulkan paling tidak ada lima konsep kesabaran (secara umum ; agama maupun psikologi). Jadi orang akan pantas disebut mempunyai kesabaran atau sebagai orang sabar jika dalam dirinya memenuhi lima kriteria di bawah ini ;
Di dalam Al-Qur’an saja ada 46 ayat yang menyebut kata sabar dan 16 ayat yang menyebut kata kesabaran (Subandi ; Jurnal Psikologi volume 38 tahun 2011). Itu baru dalam Al-Qur’an, belum yang kitab-kitab hadits. Dalam jurnal Psikologi-nya, Subandi menyimpulkan paling tidak ada lima konsep kesabaran (secara umum ; agama maupun psikologi). Jadi orang akan pantas disebut mempunyai kesabaran atau sebagai orang sabar jika dalam dirinya memenuhi lima kriteria di bawah ini ;
1. Mempunyai pengendalian diri yang baik, seperti mampu menahan emosi dan keinginan, berpikir panjang sebelum bertindak, mau memaafkan kesalahan orang lain, dan mempunyai toleransi terhadap penundaan.
2. Mempunyai ketabahan, yaitu mampu bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh.
3. Mempunyai kegigihan.ulet dan bekerja keras utnuk mencapai tujuan dan mencari pemecahan masalah.
4. Bisa menerima kenyataan pahit dengan ikhlas dan bersyukur.
5, Mempunyai sikap tenang dan tidak terburu-buru
sumber; Subandi, Jurnal Psikologi no. 38, 2011
0 komentar:
Posting Komentar