Dalam artikel hidrosefalus juga menjangkiti orang dewasa
dipaparkan ilustrasi urutan kejadian seorang yang bernama Ciptadi yang pada
mulanya diduga terkena serangan stroke, yang kemudian setelah diperiksa dengan peralatan
Computed Tomography / CT-scan ternyata ditemukan adanya cairan berlebih yang
berada di kepala Ciptadi dengan kata lain ia mengidap hidrosefalus (kepala air).
Dan dalam akhir artikel tersebut juga diceritakan bahwa orang tersebut akhirnya
sembuh berkat penanganan seorang dokter yang bernama Elfrida Zulkarnein dengan
menggunakan metode akupuntur dan penggunaan ramuan kombinasi herbal untuk
proses penyembuhannya
Dan di bawah ini adalah ramuan kombinasi herbal untuk
penyembuhan hidrosefalus yang diidap oleh orang dewasa itu.
-
rimpang temulawak
-
buah mengkudu
-
daun sambiloto
-
daun ciplukan
Menurut dr. Elfrida, rimpang temulawak di sini berguna untuk
memperbaiki fungsi lever dan melancarkan transportasi cairan yang ada dalam tubuh.
Daun ciplukan berguna untuk memperbaiki oksigenasi dan daya tahan tubuh. Daun
sambiloto (Andrograpis Paniculato) berfungsi sebagai anti nyeri dan anti
bengkak. Dan yang terakhir yaitu buah mengkudu yang sangat berguna untuk
menetralkan tekanan darah dan memperbaiki sel-sel otak yang rusak. Menurut Dr. Ralph Heinicke, ilmuwan dari
Amerika Serikat yang telah melakukan riset terhadap buah mengkudu
mengatakan, bahwa buah mengkudu
mengandung zat pro-xeronine yang dapat memproduksi xeronine dalam tubuh.
Xeronine dalam tubuh itu sendiri berperan memperbaiki dan meregenerasi sel-sel dalam
tubuh yang telah rusak.
Herbal-herbal itu memperbaiki fungsi paru dan ginjal sebagai
tempat air serta limpa sebagai jalur lumpur. Akibatnya keseimbangan cairan di
tubuh Ciptadi membaik. Penglihatan yang semula lari ke kanan dan ke kiri objek,
kini mulai lurus. Artinya penyumbatan sudah diperbaiki. Bicara sudah mulai
lancar, fungsi lidah dan jantung membaik. Jalan sudah tidak goyang, berarti
sistem ginjal untuk keseimbangan sudah berfungsi. Pasien bisa tertawa dan
berpendapat artinya fungsi otak mulai membaik.
Demikian pengalaman ini dituturkan
dari seseorang yang pernah mengidap kelainan cairan berlebih yang berada di
kepala (Hidrosefalus). Semoga artikel ini dapat dijadikan sebagai salah satu
rujukan dalam mengambil langkah-langkah jika salah satu orang terdekat kita
mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh Ciptadi, atau paling tidak
mirip dengan yang terjadi pada Ciptadi.
Semoga bermanfaat
Sumber
: Majalah Trubus
0 komentar:
Posting Komentar