Jika Anda seorang Muslim, tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan air Zam-zam. Zam-zam adalah suatu mata air yang terletak di kota Makkah, tepatnya di Masjidil Haram. Sejarahnya mata air ini ditemukan oleh Siti Hajar, isteri dari Nabi Ibrahim sekaligus ibu dari Nabi Ismail. Saat itu Hajar dan puteranya sedang kehausan di tengah padang pasir, kemudian Hajar pun berlari-lari bolak-balik dari bukit Sofa ke bukit Marwah sampai tujuh kali untuk mencari air. Kemudian ia melihat anaknya Ismail mengorek-ngorek tanah dengan kakinya, dan kemudian dari dalam tanah itu keluar air. Air tersebut terus mengalir dan oleh Hajar sumber air itu ditampung dan ia menggali tanah di sekitarnya supaya air tersebut tidak mengalir dan hilang meresap ke dalam pasir.
Hingga beberapa ribu tahun kemudian sumur ini dikabarkan hilang. Sumur Zam-zam yang kita ketahui sekarang ini adalah sumur yang digali kembali oleh Abdul Muttalib, kakek dari Nabi Muhammad SAW. Sebelum dikabarkan hilang, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bersama-sama membangun Ka’bah yang pada zaman itu dijadikan sebuah tempat peribadatan. Dari tahun ke tahun kawasan di sekitar Ka’bah selalu menjadi pusat tempat peribadatan dan selalu diperebutkan oleh berbagai kabilah di sana. Hingga pada masa kenabian Muhammad, tempat itu dibersihkan dari berhala-berhala untuk dijadikan tempat ibadah yang suci. Sekarang Ka’bah sudah berada di dalam Masjidil Haram yang megah dan setiap tahun ramai dikunjungi umat muslim dari seluruh dunia untuk menunaikan ibadah haji.
Sumur Zam-zam sekarang terletak kira-kira 11 meter sebelah tenggara Ka’bah. Dahulu di sumur ini terdapat sebuah bangunan kecil untuk tempat minum, tetapi bangunan itu sekarang sudah dipindah ke ruangan bawah tanah ber-AC karena di atas ada perluasan tempat untuk thawaf. Di dalam ruangan tersebut, tempat untuk laki-laki dan perempuan dipisah, juga di sana terdapat 350 keran air minum, 220 keran ada bagian laki-laki, dan sisanya ada di bagian perempuan. Sumur Zam-zam dapat dilihat dari ruangan laki-laki dengan dipagari oleh kaca yang tebal.
Pada awalnya orang yang meyakini air Zam Zam mempunyai keistimewaan tertentu hanyalah kalangan orang Islam saja, itupun tidak semuanya orang Islam. Hal itu terjadi bisa saja karena orang tersebut kurang informasinya tentang air Zam Zam. Atau bisa juga orang tersebut pernah mendengar tentang keistimewaannya lewat ceramah-ceramah di pengajian, tetapi karena orang tersebut ilmu, daya pikir dan keimanannya kurang, maka orang tersebut tidak begitu percaya akan keistimewaan dari air Zam Zam.
Kemasyhuran tentang keistimewaan air Zam Zam menjadi lebih dikenal pada tahun 1971, ketika seorang doktor dari Mesir mengatakan bahwa air Zam Zam tidak sehat atau tidak layak untuk diminum. Doktor tersebut berpendapat bahwa kota Mekkah letaknya berada di bawah permukaan laut. Selanjutnya doktor tersebut mengatakan bahwa bisa saja air Zam Zam berasal dari air sisa buangan warga penduduk kota Mekah yang meresap ke dalam tanah, kemudian mengendap terbawa bersama air hujan dan kemudian keluar sebagai sumber sumur air Zam Zam.
Berita tersebut tentunya sangat mengganggu pemerintah Saudi Arabia khususnya dan umat Islam pada umumnya, jika tidak dilakukan tindakan untuk membuktikan bahwa apa yang disampaikan oleh doktor dari Mesir tersebut adalah salah. Maka kemudian Raja Faisal memerintahkan Menteri Pertanian dan Sumber Air untuk melakukan tindakan tersebut. Maka dikirmlah sampel air Zam Zam ke laboratorium-laboratorium terkemuka di kawasan Eropa untuk dilakukan pengetesan. Dan hasilnya memang benar bahwa apa yang yang dikatakan oleh doktor dari Mesir tersebut adalah salah besar. Air Zam Zam layak bahkan sangat layak untuk diminum, karena kandungan yang ada dalam air Zam Zam tidak dimilki oleh air dari sumber air di manapun di Bumi ini. Sejak itulah air Zam Zam menjadi tambah masyhur, tidak dari kalangan orang Islam saja, tetapi juga di kalangan ilmuwan.
Keajaiban Sumur Zam Zam
Seorang insinyur kimia asal kota Jeddah, Tariq Hussain yang bekerja di Instalasi Pemurnian Air Laut untuk dimium mendapat tugas untuk menyelidiki sumur Zam-zam. Pada saat memulai penyelidikannya, ia belum punya gambaran tentang bagaimana caranya sumur Zam-zam bisa air begitu banyak seperti tidak ada batasnya.
Ketika sampai di dalam sumur, ia sangat terkejut ketika melihat bahwa ukuran sumur itu hanya 18 x 14 kaki (sekitar 5 x 4 meter) saja. Tak bisa dibayangkan bagamana caranya sumur sekecil ini dapat mengeluarkan air berjuta- juta galon setiap musim hajinya. Dan air pada sumur ini tidak pernah habis sejak zaman Rasulullah SAW.
Hasil penelitian mengatakan bahwa mata air Zam-zam bisa menghsilkan air sebanyak 11-18 liter per detik. Jadi setiap menitnya akan menghasilkan ±660 liter air, berarti setiap jamnya bisa menghasilkan ±39600 liter air. Dan yang lebih mengherankan lagi adalah sumur ini bisa kembali penuh setelah dilakukan pemompaan hanya dalam waktu 11 menit.
Rasa penasaran dan keingintahuannya belum habis. Tariq pun meminta asistennya untuk masuk ke dalam sumur untuk mengukur kedalaman air sumur. Ternyata air sumur tersebut hanya berada sedikit di atas bahu asistennya yang tinggi badannya 5 kaki 8 inci atau kurang lebih 1,5 meter. Kemudian ia menyuruh asistennya untuk memeriksa apakah ada semacam saluran pipa di dalamnya. Setelah mencari-cari dengan teliti, ternyata memang tidak ditemukan apapun!
Mungkinkah air sumur Zam Zam ini disuplai dari luar dengan menggunakan pompa yang berkekuatan besar? Pertanyaan seperti itu juga sah-sah saja muncul, karena kemampuan sumur Zam Zam mensuplai air untuk jama’ah haji yang ribuan jumlahnya. Tetapi jika memang itu yang terjadi, maka akan dijumpai gerakan air yang mencurigakan, berupa naik turunnya permukaan air secara tiba-tiba. Dan kecurigaan seperti tersebut di atas tidak terbukti, karena memang tidak ditemukan alat-alat seperti itu.
Kandungan mineral air Zam Zam
Berbeda dengan air mineral pada umumnya, air Zam Zam mengandung za-zat alamiah sebesar 2000 mg/liter. Biasanya air mineral hanya mengandung zat-zat alamiah tak lebih dari 260 mg/ liter. Berdasarkan sebuah penelitian, air Zam Zam mengandung zat Fluorida yang mampu membunuh kuman. Perbedaan lain antara air Zam Zam dengan air mineral biasa adalah kuantitas kalsium dan garam magnesium yang terkandung lebih banyak daripada air biasa. Dengan kekayaan mineral pada air Zam Zam tersebut maka tak heran air Zam Zam mampu memberi efek menyegarkan bagi para jamaah yang kelelahan.
Perbandingan kandungan unsur kimia antara Air Zam Zam dan Air Mineral :
Dari berbagai sumber.
0 komentar:
Posting Komentar