Muntah Berlebihan Ketika Hamil


Jika mengalami muntah-muntah yang berlebihan, tentunya sangat mengganggu sekali, apalagi berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Kejadian muntah-muntah seperti ini biasanya dialami oleh beberapa wanita yang sedang hamil. Tidak selalu dialami semua wanita dalam kehamilannya. Hanya terjadi pada wanita-wanita tertentu dengan akibat yang sangat dan dapat mengganggu si calon ibu bersangkutan maupun janin yang dikandungnya. Biasanya hal ini terjadi karena adanya beban jiwa yang bersangkutan.

Hampir separuh wanita yang hamil muda, akan muntah-muntah biasa, namun tidak lebih dari tiga bulan pertama. Muntahnya tidak hebat sehingga tidak sampai mengganggu keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
Muntah Berlebihan Ketika Hamil 2
Pada beberapa wanita keluhan muntah berat terjadi akibat hubungan yang kurang serasi dengan ibu mertuanya sejak tinggal bersama. Ia merasa muak terhadap ibu mertuanya. Hal tersebut bisa saja terjadi, biasanya si ibu mertua memang ceriwis dan terlalu sering dalam memberikan nasehat terkait kehamilannya, dan si wanita tersebut tidak begitu suka diperlakukan secara berlebihan seperti itu. Ia membencinya tetapi tidak berani mengutarakannya perasaan tak senangnya. Ia menyimpannya sendiri, sehingga hal tersebut menjadi beban jiwanya. Kejadian seperti itu merupakan bagian dari gejala hyperemesis gravidarum.

Gejala muntah-muntah hebat selama kehamilan juga dapat muncul akibat kebencian yang timbul oleh hadirnya kehamilan. Perasaan takut, perasaan cemas menghadapi kehamilan yang menambah beban jiwa, akan berakhir dengan hyperemesis gravidarum juga.

Banyak ibu muda yang kurang dipersiapkan untuk menerima kehamilannya sebagai suatu kenyataan. Dan kemudian merasa siap untuk menunggu kehadiran putra. Gangguan dalam persiapan ini akan menyulitkan bukan saja selama masa kehamilan berlangsung, melainkan juga pada saat-saat persalinan. Salah satu faktor penyulit persalinan tersering ialah ketidaksiapan ibu menghadapi masa persalinannya, sehingga persalinan menjadi lama (partus lama), juga selain karena perasaan takut itu. Pada kasus semacam ini memang diberikan obat-obat untuk meredakan muntah-muntahnya dengan obat antispasmodik serta obat anti muntah, selain penenang. Namun perlu juga psikoterapi, karena sumber ketegangan jiwanya perlu dijinakkan.

Kasus hubungan yang kurang serasi antara menantu dengan ibu mertua seperti cerita di atas, merupakan kejadian yang umum. Bagaimanapun dijaganya, kejadian menantu wanita yang tidak cocok dengan ibu mertuanya sukar dihindarkan. Kasus hyperemesis gravidarum seperti ini memang hanya dapat diselesaikan jika memisahkan menantu wanita (yang sedang hamil) dengan ibu mertuanya. Keadaan hubungan ini memang sangat rentan sekali untuk menjadanya tidak sampai timbul keributan. Mesti saja ada salah paham di antara kedua pihak yang merasa memiliki obyek yang sama, yaitu suami bagi isteri, dan anak bagi sang ibu mertua. Mereka sama-sama mempunyai hak. Dan dari sini biasanya petaka itu bermula.

sumber : "Di Balik Kamar Praktek Dokter" oleh Dr. Hendrawan Nafesul
Muntah Berlebihan Ketika Hamil | Pintu Sehat21 | 5