Penyakit cacar air ini tidak sebahaya kalau dibandingkan
dengan cacar. Menjangkitinya pada waktu-waktu
tertentu dan jarang sampai mengakibatkan kematian seperti halnya cacar. Adapun
penyebabnya adalah virus cacar air ditularkan lewat percikan ludah dari hidung
atau tenggorokan penderita. Masa di antara sehari sebelum timbulnya cacar air
sampai cacar air muncul di sekujur tubuh penderita, merupakan masa penularan. Dalam
masa tersebut penderita harus dipisahkan dari anak-anak yang sehat
sekurang-kurangnya 6 hari. Yang sekolah diliburkan agar tidak menularkan
teman-teman di sekolahnya.
Masa tunas penyakit yang komplikasinya ditakuti ini sekitar
14 hari (antara 11-21 hari), dimulai dengan gejala umum lesu, tak mau makan
& minum, demam dan nyeri kepala. Kemudian muncul kemerahan kulit di sekitar
dada, leher, punggung dan di bagian wajah,
dalam jangka waktu 48 jam akan disusul dengan bentol yang dalam waktu cepat
berubah menjadi lentingan bening mirip setetes air di daun talas bernama cacar
air dan mudah pecah.
Bedanya dengan cacar, cacar air timbulnya tidak serempak
tetapi dari sedikit, sehingga ada bagian dari kulit yang keadaan cacarnya sudah
pecah dan kering ada juga yang cacarnya baru muncul setiap 3 hari setelahnya.
Cacar air lebih sering memilih tempat tumbuhnya di kulit bagian
punggung, dada serta di leher. Yang tumbuh di bagian wajah dan anggota badan
biasanya sedikit dan jarang sekali mereka tumbuh di bagian telapak kaki dan
telapak tangan. Tetapi, mereka malah dapat tumbuh di selaput lendir mulut, di
langit-langit dan tenggorokan. Selain gejala umum di atas, penderita hanya mengeluh gatal
pada kulit tempat tumbuhnya cacar. Umumnya dorongan untuk menggaruk-garuk di
bagian yang tumbuh cacar air ini cukup kuat, hal inilah yang sering merupakan awal terjadinya infeksi
kullit, komplikasi cacar air, karena bergabungnya kuman-kuman lain. Selain
komplikasi seperti tersebut di atas, cacar air bisa berkepanjangan hingga menjadi
radang ginjal atau gangrene.
Pada orang dewasa penyakit cacar air lebih berat daripada
yang diderita anak-anak. Penyakit menjadi sangat fatal pada penderita leukemia
atau mereka yang sedang menggunakan obat golongan kortikosteroid, seperti yang
terjadi pada seorang anak yang mengidap penyakit asma. Dalam hal ini ia harus
minum obat hampir setiap hari untuk menyembuhkan penyakit asma yang dideritanya.
Salah satu dari obat yang diminumnya sekarang ini adalah obat dari golongan
kortikosteroid. Tanpa sepengetahuan dari dokter yang merawatnya keadaan
penyakit cacarnya menjadi amat
menggelisahkan. Ia perlu dirawat di rumah sakit dan kondisinya amat buruk.
Sebagai komplikasi lainnya dari cacar air, dapat timbul
apa yg disebut dengan Sindroma Reye, sindroma inilah yang disinyalir muncul akibat pemakaian obat dari
golongan asetosallaspirin. Pada sindroma ini terjadi perlemakan dan penimbunan
lemak di beberapa organ tubuh, yang menjadi salah satu alasan agar lebih
waspada minum obat golongan obat tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar