Untuk menjadi orang Sabar atau
mempunyai kesabaran sangat mudah untuk diucapkan atau dinasehatkan
kepada orang lain. Pastinya semua orang setuju akan hal ini. Orang-orang
yang sabar mempunyai kedudukan yang sangat mulia di sisi Tuhan-Nya.
Semua orang tentu akan mau mempunyai kedudukan seperti itu (mulia di
sisi Tuhan-Nya). Kesabaran hampir identik dengan akhlak yang mulia.
Banyak sekali cerita-cerita tentang kejatuhan seseorang menjadi
pesakitan atau terhina dalam pandangan masyarakat, karena tidak dapat
menahan amarah yang menjadikannya dia melakukan perbuatan yang melanggar
hukum atau norma yang berlaku di masyarakat. Ketidaksabaran seringkali
merugikan tetapi kesabaran seringkali membawa kebahagiaan. Oleh karena
itu kesabaran harus dimiliki seseorang seiring berjalannya waktu, kita
semua menjadi lebih tua setiap harinya. Kualitas kita sebagai pribadi
harus meningkat berbanding lurus dengan usia kita. Banyak orang
mengabaikan masalah ini.
Mungkinkah orang yang mempunyai watak temperamental mudah marah dan tak sabaran berubah menjadi orang yang lemah lembut dan sabar. Jawabannya adalah mungkin saja dan bisa. Kesabaran bisa dilatih. Mudah emosi dan grusa grusu bisa dihilangkan. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan kita menjadi orang yang sabar? Untuk meningkatkan motivasi kita mendapatkan kesabaran, penting sekali untuk mengetahui apa saja keutamaan menjadi orang sabar.
Banyak sekali dalil-dalil yang mengabarkan tentang keutamaan sabar. Tetapi admin akan sebutkan satu saja yang menurut admin yang bisa dijadikan motivasi yang sangat bagus. Yaitu Allah akan selalu bersama orang-orang yang sabar. Seperti firman Allah ; “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:153). Berkaitan dengan ayat tersebut, di dalam tafsirnya (The Holy Qur’an, Text, Translation and Commentary) Abdullah Yusuf Ali mengatakan “Ganjaran apakah yang lebih besar bagi yang sabar, tabah, yang dapat menahan diri serta teguh hati, daripada Allah yang bersama kita? Janji yang demikian ini membuka pintu kepada segala macam kesejahteraan rohani”.
Untuk meningkatkan kesabaran setiap orang mempunyai caranya sendiri. Cara yang sama dilakukan oleh beberapa orang juga dipastikan akan berbeda kualitas hasilnya masing-masing individu. Silahkan pilih cara yang paling mungkin dan paling mudah untuk segera dijalankan. Tips-tips di bawah ini bisa saja ada yang tidak pas untuk dijalankan bagi orang yang ingin meningkatkan kesabarannya, misalnya yang bersangkutan berbeda keyakinan dengan penulis.
Mengenal Akhlak Rasul saw
Akhlak Rasulullah saw adalah rujukan yang paling utama untuk kita teladani. Di dalam riwayat kehidupan beliau sangat banyak teladan-teladan yang dapat kita petik, khususnya yang berkaitan dengan kesabaran. Kesabaran Rasulullah saw memang luar biasa karena beliau adalah manusia yang sempurna. Oleh karena itulah mengenal akhlak Rasulullah saw menjadi salah satu tips untuk menjadi orang yang sabar. Jika kita mengenal akhlak Rasulullah saw dengan baik (melalui buku-buku sejarah hidup beliau) bisa kita jadikan referensi bagaimana kita seharusnya bertindak dalam menghadapi suatu masalah. Mengetahui hadits-hadits yang berkaitan dengan sabar, atau menahan marah termasuk dalam tips nomor satu ini.
Menjaga Wudhu
Menjaga wudhu adalah suatu tindakan untuk mengkondisikan kita senantiasa dalam keadaan suci, dari hadats besar maupun hadats kecil. Beberapa orang ada yang sangat disiplin dalam hal ini. Wudhu dapat membuat hati lebih tenang dan pikiran jernih, dan kesabaran akan lebih mudah hadir dalam diri orang-orang yang menjaga wudhunya.
Di kalangan para sufi, bersuci atau berwudhu yang baik adalah ketika kita berkumur, dalam hati kita niat bersuci dari berkata-kata yang tidak diridhoi oleh Allah SWT, ketika kita membasuh muka, kita niat bersuci dari memandang sesuatu yang tidak diridhoi oleh Allah SWT, ketika kita membasuh kedua tangan, kita niat bersuci dari melakukan sesuatu yang tidak diridhoi oleh Allah SWT, ketika kita membasuh kepala, kita niat bersuci dari memikirkan sesuatu yang tidak diridhoi oleh Allah SWT, ketika kita membasuh kedua telinga kita niat bersuci dari mendengarkan sesuatu yang tidak diridhoi oleh Allah SWT, ketika kita membasuh kedua kaki, kita niat bersuci dari melangkahkan kaki ke tempat-tempat yang tidak diridhoi oleh Allah SWT.
Puasa
Sudah kita ketahui bersama, bahwa di dalam keadaan kita berpuasa, kita tidak hanya diwajibkan untuk tidak makan dan minum, tetapi juga harus menahan hawa nafsu. Kalau kita tidak mampu untuk melakukan itu semua, maka puasa kita batal. Di dalam puasa juga lah kita mau tidak mau harus sabar menunggu datangnya adzan maghrib untuk bisa melakukan makan dan minum.
Biasakan Mendengar
Kebiasaan mendengar (kan) orang lain berbicara ini sangat penting untuk dilatih. Jika seseorang sudah mempunyai kemampuan atau kebiasaan (mau) mendengar, kemungkinan besar orang tersebut mempunyai kesabaran di atas rata-rata.
Bergaul Dengan Yang Lebih Tua
Mengapa bergaul dengan orang yang lebih tua dapat meningkatkan kesabaran? Dengan sering melakukan berbicara dan diskusi dengan orang yang lebih tua maka kita akan mendapatkan cara pandang terhadap suatu masalah dari orang yang lebih berpengalaman. Sudah makan asam garam kehidupan lebih banyak dari kita. Dan biasanya kalau kita ada ketidaksetujuan terhadap pendapat dari orang tersebut, biasanya kita dihinggapi rasa sungkan untuk membantah atau mendebat, karena akan berkesan tidak sopan. Di situlah kita tidak terasa telah melatih kesabaran kita.
Menahan Nafas
Jika kita dihadapkan pada situasi yang memantik amarah kita, seperti sedang berdebat, pertengkaran dengan keluarga/teman, menahan nafas sebentar dan menghembuskan dengan perlahan, akan membuat kita lebih rasional dalam memutuskan apa yang sebaiknya kita akan lakukan.
Mencegah Itu Lebih Baik
Mencegah segala hal yang dapat menimbulkan emosi dan pertengkaran adalah sangat penting untuk menghindari terlepasnya rasa sabar yang ada pada diri kita. Seperti pemilihan kata tepat dalam berucap, terkontrolnya instonasi bicara kita, toleransi terhadap perbedaan pandangan orang lain, memiliki kesadaran penuh bahwa kebenaran mutlak itu hanya milik Tuhan ; adalah hal yang dapat mencegah kita mudah emosi dan hilang kesabaran.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar