Ada pula anak yang turunnya nafsu makan itu disertai perut
sebah, (seperti ada yang ganjal). Kita
saja sebagai orang dewasa jika mengalami hal seperti ini (perut sebah) sangat
tidak nyaman. Apalagi jika si kecil yang mengalaminya. Memang agak susah juga untuk mengetahui jika
si kecil memang sedang mengalami perut sebah, apalagi jika si kecil belum bisa
ngomong. Sebenarnya bukan perut yang terganggu, tapi mungkin usus dua belas
jari. Yaitu kalau empedu dikerahkan kurang banyak dibandingkan dengan lemak
yang harus dicernakan.
Kalau sebahnya tidak begitu berat, anak itu cukup diberi
minuman kunir asem atau sirup koneng saja. Umbi empu kunyit diparut (parutnya
dialasi daun pisang atau lembaran plastik dulu supaya tidak ketempelan kunyit
terus), lalu diperas sarinya, setelah dibubuhi air sedikit. Dalam gelas, sari
kunyit diencerkan lebih lanjut dengan air masak secukupnya, asam jawa sedikit
dan sekelumit gula. Sebaiknya juga jawa.
Kunir asem atau sirup koneng semacam ini hanya boleh
diminumkan kalau perut anak itu masih (atau sudah) terisi saja. Sama sekali
tidak boleh dipaksakan ketika perutnya masih kosong. Bisa melilit-lilit rasa
perut anak malang itu.
Kalau sabahnya lebih berat, kunyit asam tidak cukup. Mungkin
yang ter ganggu bukan usus dua belas jarinya, tapi sudah sampai ke hati, yang
letaknya di daerah perut itu juga, tidak begitu jauh dari lambung. Ini gara-gara hati mulai kewalahan meng hadapi
lemak yang harus dicernakan.
Anak sebah berat seperti itu sebaiknya diberi sari umbi temu
lawak, Curcuma xanthorriza. Sejenis terna juga, seperti kunyit dimuka. Bedanya
ialah, sosok tubuh temulawak lebih tinggi besar, sedang umbinya jugah lebih
gede, sampai di Pasundan ia disebut koneng gede. Parutan umbinya dicampur
dengan air dan dibiarkan mengendap. Cairannya kemudian direbus sampai mendidih.
Maka, selama direbus itu akan ada reaksi antara para-toluilmetil-karbinol yang
dikandung temu itu dengan kamper yang dibawanya. Hasil reaksi berupa
dietanolamina-para-toluilmetil-karbinol kamrofat, bersifat choleretik, merangsang
hati untuk menghasilkan empedu lebih banyak. Hasil rebusan sari temulawak ini
boleh diberi gula jawa sedikit supaya agak manis.
Sumber : majalah Intisari "Jamu Nafsu Makan"
0 komentar:
Posting Komentar