Sebenarnya setiap orang mempunyai resiko yang sama terjangkit Pikun, jika sudah berusia lanjut. Namun resiko tersebut bertambah atau berkurang sangat dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya semasa ia masih muda atau sebelum terjangkit. Disamping ada juga beberapa pihak yang menyebutkan bahwa faktor genetik atau faktor bawaan seseorang juga akan berpengaruh juga pada seberapa besar ia beresiko terjangkit pikun. Faktor bawaan misalnya orang yang mempunyai golongan darah tertentu.
Orang Bertipe Darah AB Lebih Beresiko Pikun?
Orang yang darahnya AB lebih beresiko terjangkit pikun. Benarkah demikian? Kalau benar demikian Ini tentunya merupakan berita yang sangat buruk bagi orang yang tipe darahnya AB. Yang menyatakan demikian adalah American Academy of Neurology, Rabu 10 Sept 2014, yang menyebutkan bahwa orang yang bergolongan darah AB berpotensi lebih cepat mengalami masalah memori, yang mengarah kepada demensia atau pikun, prosentasenya mencapai 82 persen.
Selanjutnya dikatakan juga oleh Mary Cushman, seorang peneliti dari University of Vermont College of Medicine, Burlington, “Kami melihat hubungan tipe darah dan resiko kerusakan kognitif. Namun beberapa studi lainnya menunjukkan ada faktor lain yang berpengaruh, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol dan diabetes.”
Haruskah orang yang golongan darahnya AB dihantui ketakutan akan terjangkiti oleh Demensia atau Pikun? Jangan takut. Saya sendiri golongan darahnya AB. Yang saya yakini begini ; Jika orang yang golongan darahnya AB namun kebiasaan yang dilakukannya adalah aktifitas yang dapat mencegah terjadinya kepikunan, bisa saja ia tidak akan pikun di usia lanjutnya. Namun orang yang golongan darahnya selain AB tetapi kebiasaan yang dilakukannya tergolong aktifitas yang dapat mengundang atau membuat resiko lebih besar terjangkit pikun, maka ia bisa saja malah terjangkit pikun di usia tuanya. Dan yang lebih penting lagi untuk diingat agar tidak terjadi ketakutan bagi orang yang golongan darahnya AB, adalah kalimat yang kita garis bawahi bahwa ada faktor lain yang berpengaruh “ ....... beberapa studi lainnya menunjukkan ada faktor lain yang berpengaruh, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol dan diabetes.”
Mengumpulkan informasi orang-orang yang beresiko terjangkit pikun di usia lanjutnya, tentu akan banyak sekali. Sebut saja misalnya penderita diabetes, penderita asma, orang yang kelamaan duduk, terlalu banyak nonton TV, berjenis kelamin perempuan. Semua yang baru tersebut diklaim lebih beresiko terjangkit demensia atau pikun di usia lanjutnya.
Langkah paling bijak untuk kita ambil untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di usia lanjut kita adalah melakukan segala sesuatunya dengan tidak berlebihan. Lakukan hal-hal yang positif. Jika kita ingin mengurangi resiko kita terjangkit Pikun, bisa melakukan empat jenis aktifitas yang dapat menjauhkan kita dari penyakit pikun. Dan kita keluar dari stempel orang-orang yang beresiko besar terjangkit Pikun.
Salam sehat. Terima kasih
Gambar dari Pixabay.com
0 komentar:
Posting Komentar