Tentunya kita semua ingin selalu aman dan selamat jika
bepergian, baik ketika bepergian sendiri maupun ketika bersama orang lain,
kerabat atau teman. Tetapi lebih dari itu kita juga ingin orang lain jangan
sampai celaka yang disebabkan karena kelalaian kita. Judul artikel tersebut di
atas tidaklah berlebihan, jika anda sudah tahu bagaimana sebenarnya seorang yang
narcolepsy (penderita sindrom narcolepsia), tentu sangat setuju dengan anjuran “jangan
pergi sendiri jika anda seorang narcolepsy”. Untuk lebih jelas tentang
narcolepsy ini ada baiknya membaca artikel “Apa Sih Sindrom Narcolepsia Itu?”
Sindrom Narcolepsia ini tidak begitu membahayakan jika
terjadinya di rumah atau di kantor, tetapi jika terjadinya di jalan raya yang kebetulan
si penderita tersebut sebagai pengemudinya, maka tidak saja membahayakan
keselamatan dirinya tetapi juga keselamatan orang lain. Sebab sindroma ini
dapat datang kapan saja, baik dalam keadaan santai, monoton atau tegang
sekalipun. Umumnya orang mengantuk atau tidur ketika melakukan sesuatu yang monoton.
Kalau seorang pengemudi yang tidak mengidap sindroma narcolepsia, biasanya
mengalami kantuk ketika mengemudi di jalan lurus dengan kecepatan tetap, tetapi
kalau pengemudi tersebut mengidap sindroma narcolepsia maka ketika dia sedang
akan menyalip-pun dapat tiba-tiba tidur, tidak mengalami kantuk dulu. Inilah yang
membahayakan jika penderita sindroma narcolepsia berada di jalanan.
Gejala terserang tidur tiba-tiba dapat juga merupakan bagian
dari gejala adanya tumor di dalam otak, baik jaringan otak sendiri maupun
bentukan dari bekuan darah, adanya peradangan otak, serta jika ada gangguan
otak yang diakibatkan metabolisme yang tidak normal.
Lalu solusi apa yang paling baik jika memang ada sindroma
narcolepsia ini, padahal pekerjaan si penderita ini tidak bisa lepas dari
kegiatan di luar, semisal pak sopir tadi. Untuk mencegah dan mengatasi serangan
tertidur, bisa mengkonsumsi obat-obatan yang dapat merangsang susunan saraf dan
otak. “Ada beberapa jenis golongan obat yang berfungsi. Jika yang diderita
benar-benar sindroma narcolepsia maka obat jenis ini harus diminum terus
menerus sepanjang hidupnya” Demikian kata Dr. Hendrawan Nadesul seperti dikutip
dari bukunya yang berjudul Dari Balik Kamar Praktek Dokter.