Bau badan atau bromhidrosis jelas sangat mengganggu kita dalam pergaulan sehari-hari. Apalagi jika baunya sangat menyengat, tentunya akan membawa pengaruh dalam kenyamanan dan kesuksesan kita berinteraksi dengan kawan, kolega bahkan dengan pasangan kita. Bau badan tiap orang berbeda-beda tentunya, mungkin kalau bau badan bisa diberi klasifikasi atau identifikasi, maka akan banyak sekali kode-kode dan huruf untuk menyebut masing-masing bau badan yang dimiliki oleh tiap orang. Tiap orang mempunyai bau tersendiri khas tersendiri. Kalau menurut ilmuwan bidang Biologi, bau badan ini adalah satu cara menarik perhatian lawan jenis.
Sebetulnya keringat itu sendiri tidaklah membawa bau, karena komposisi yang ada pada keringat hanyalah air dan garam. Keringat yang berkomposisi air dan garam ini adalah keringat yang dihasilkan dari kelenjar eccrine. Sedangkan keringat dari kelenjar apocrine memilki komposisi protein dan lemak.
Kelenjar (ekrin) eccrine ini adanya di seluruh tubuh kita. Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ini tidaklah berbau, terkecuali kita mengkonsumsi makanan tertentu seperti cabe, bawang putih, alkohol dan obat-obatan. Jadi sifatnya temporary.
Sedangkan kelenjar apocrine hanya ada di beberapa bagian tubuh yang berbulu, seperti ketiak dan selangkangan. Kelenjar apocrine menghasilkan bau khas yang disebut feromon. Keringat dari kelenjar ini mengandung protein yang sangat tinggi.
Lalu kalau begitu apa yang menjadikan badan kita bau?
Bakteri. Ya bakterilah yang menyebabkan timbulnya bau di badan kita. Bakteri yang jumlahnya bisa mencapai ribuan, yang makan protein dan lemak di keringat kita (dari kelenjar apocrine). Beberapa dari bakteri tersebut yang bisa kita sebutkan adalah staphylococci, corynebacteria, micrococci dan lain-lain. Jadi semakin aktif kelenjar apocrine seseorang, maka bau badannya pun akan semakin terasa.
Dari berbagai sumber.
0 komentar:
Posting Komentar