Kolesterol Darah Baik Dan Jahat

Kolesterol darah pada unumnya dihubungkan dengan resiko terkena serangan jantung. Padahal, sesungguhnya kolesterol itu sangat diperlukan oleh tubuh. Kalau begitu, berapa kadar kolesterol darah yang membahayakan? Di bawah ini adalah paparan yang lebih mendetail tentang Kolesterol “Baik” dan “Jahat” dari Drs. Hartono Hdw., seorang farmakolog.

Kolesterol diperlukan dalam berbagai proses metabolisme. Selain merupakan salah satu bahan pembentuk dinding sel, ia pun dibutuhkan untuk membuat vitamin D, yang biasanya berlangsung dengan bantuan sinar matahari.
Penyusunan hormon-hormon steroid, termasuk hormon seks, dan kortikosteroid juga memerlukan kolesterol. Tak terkecuali dengan pembuatan asam empedu, yang sangat dibutuhkan mengemulsi lemak.

Kadar Beresiko Tinggi

Kolesterol, yang dibuat dalam hati dan usus halus, terdapat dalam darah. Makanya, ia disebut kolesterol darah. Biasanya ia terangkum dalam ikatan protein berlemak alias lipoprotein. Seperti chylomycron, VLDL (very low density lipoprotein alias lipoprotein ber-BJ sangat rendah), LDL (low density lipoprotein alias lipoprotein ber-BJ rendah), dan HDL (high density lipoprotein alias lipoprotein ber-BJ tinggi). BJ singkatan dari berat jenis.

Chyclomicron merupakan bentuk lipoprotein yang baru dibentuk dalam usus halus untuk dibawa menuju limfa. VLDL berperan mengangkut kolesterol yang dikeluarkan dari hati ke jaringan otot, untuk disimpan sebagai cadangan energi. Sementara LDL bertugas mengangkut kolesterol di dalam plasma darah untuk keperluan pertukaran zat. Lipoprotein lain yang sama-sama terdapat dalam plasma darah adalah HDL. Bedanya dari LDL, HDL punya misi menangkap kolesterol bebas dari sel-sel membran yang mati, untuk diangkut kembali ke dalam hati.

Nah, hal di ataslah yang mendasari penamaan HDL sebagai “kolesterol baik”. Soalnya makin tinggi nilai HDL berarti makin banyak pula kolesterol darah yang bisa disapu dari plasma darah.
Akibatnya, ikatan lipoprotein yang hendak “dibuang” ke hati menjadi lebih padat lemak, sehingga BJ-nya pun meningkat. Makanya, ia lalu disebut lipoprotei ber-BJ tinggi alias HDL.

Bersama-sama kolesterol, baik yang berbentuk kolesterol bebas maupun kolesterol ester, di dalam lemak tubuh juga terdapat trigliserida, fosfolipida - antara lain lesitin -,dan asam lemak bebas. Kadar total kolesterol darah yang normal untuk orang dewasa kira-kira 200 mg/100 ml. kalau sudah cukup tinggi, sebagai mana yang tercantum dalam dalam tabel kadar kolesterol, ada baiknya mulai berdiet.

Hanya saja, belum tentu si A yang berkadar kolesterol total 240 mg/100 ml, misalnya, lebih beresiko terserang penyakit jantung daripada si B yang kadar kolesterol totalnya 200 mg/100 ml. Soalnya, kita masih harus melihat lagi rasio kolesterol total terhadap HDL. Kalau HDL si A 60 mg/100 ml sementara si B 40 mg/100 ml, maka rasio kolesterol total HDL mereka masing-masing adalah 4 dan 5. itu artinya, resiko si B terkena serangan jantung lebih besar daripada si A. lantaran makin tinggi nilai rasio tersebut berarti makin beresiko.

Kolesterol Baik dan Jahat


Seseorang yang memiliki kadar LDL di bawah 130 mg/100 ml aman dari sergapan penyakit jantung. LDL antara 130 dan 160 mg/100 ml masih terhitung wajar. Kalau LDL mencapai 160 – 190 mg/100 ml, resikonya sudah cukup tinggi.akan makin tinggi lagi kalau nilai LDL sudah di atas 190 mg/100 ml. Sebaliknya, orang yang kadar kolesterol darahnya kurang dari 200 mg/100 ml sudah tak perlu lagi mengupayakan perubahan LDL-nya.

Pencetus Naiknya Kolesterol

Cukup banyak kebiasaan buruk dalam soal makan yang bisa memantik melesatnya kadar kolesterol tinggi, lemak jenuh, dan karbohidrat atau gula berlebihan. Contoh makanan yang berkadar kolesterol tinggi di antaranya otak, hati, ginjal dan kuning telur.
Kebiasaan minum kopi dan merokok ternyata juga menyokong meningkatnya kadar kolesterol darah. Begitu juga dengan minum minuman beralkohol. Yang juga tak kurang kecil peranannya adalah obat-obatan, seperti pil KB, dan zat anti oksidan BHT (Butilhidroksitoluen). Beberapa penyakit atau gangguan emosi diketahui bisa juga mendorong naiknya kadar kolesterol darah antara lain stress, kegemukan (obesitas), kencing manis (diabetes mellitus) Hypothyroidism, Urenia dan kecanduan alkohol (alcoholism). Di pasaran belakangan banyak beredar obat-obatan yang didaftarkan sebagai makanan kesehatan. Beberapa, oleh produsennya, diklaim mengandung asam-asam amino kamitin atau ornitin dan mineral kromium yang bisa mengusir atau membakar lemak. Benarkah?

Menurut literatur yang disusun oleh H. Winter Griffith, Complete Guide to Presciption and Non-Prescription Drugs terbitan 1993, halaman 468, L-karnitin termasuk obat yang harus digunakan dengan resep dokter. Soalnya, kalau dikonsumsi dalam dosis berlebihan malah bisa melemahkan otot dan mengubah bau badan. Di AS obat ini hanya digunakan untuk menangani kasus kekurangan karnitin.

Sementara ornitin berfungsi membantu menstimulasi keluarnya hormon insulin. Hormon ini diperlukan dalam pengubahan gula darah menjadi glikogen. Selain itu, ornitin pun diperlukan dalam sintesis dan pelepasan  hormon pertumbuhan yang dibuat di kelenjar pituari, yang bertugas mengendalikan pembentukan lemak tubuh. Mineral kromium sendiri bersama-sama insulin tugasnya bahu-membahu memetabolis gula dan dapat menurunkan tekanan darah.
Anjuran dalam buku Earl Mindell’s New and Revised Vitamin Bible,terbitan tahun 1988, halaman 118-119 menyebutkan kita mesti berhati-hati dalam hal mengkonsumsi asam amino. Lebih-lebih lagi kalau dalam jumlah besar dan dikonsumsi bersama asam-asam amino lain maupun vitamin dalam jumlah yang tidak tepat.
Dalam praktek sehari-hari banyak orang beranggapan, dengan berolahraga maka kolesterol darah akan berkurang. Sebenarnya sih bukan kolesterol yang berkurang, tapi trigliserida. Hanya saja, mengingat trigliserida pun termasuk lemak darah, maka kadar HDL jadi meningkat.
Ada baiknya kita sering berjemur diri agar lebih banyak kolesterol darah yang diubah tubuh menjadi vitamin D, sehingga kadar kolesterol berkurang. Memanfaatkan hormon seks sebanyak mungkin akan merangsang tubuh menggunakan kolesterol darah untuk membentuknya kembali, sehingga kadar kolesterol akan berkurang.

Upaya Memperkecil Resiko

Mengurangi berat badan yang berlebihan dan berolah raga teratur bisa menaikkan kadar HDL. Upaya lainnya adalah menghentikan sama sekali kebiasaan merokok dan menggunakan pil KB yang mengandung progestin.
Kadar LDL bisa diturunkan melalui diet rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh. Upaya mengendalikan berat badan agar tetap pada berat normal atau menurunkannya bila sudah berlebihan juga bisa membawa akibat sama. Obat-obatan yang bisa membantu menurunkan kadar LDL adalah sejenis Cholestyramin, Colestipol, Lovastatin, dan Niacin.
Hampir sama dengan pedoman di atas, selain mengendalikan berat badan dan berdiet rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh, menghindari minum alkohol-pun bisa mengurangi kadar Trigliserida dalam VLDL. Beberapa obat-obatan juga bisa membantu, antara lain Niacin dan Gemfibrosil.


Sumber : Majalah Intisari 
Kolesterol Darah Baik Dan Jahat | Pintu Sehat21 | 5

0 komentar:

Posting Komentar